nusabali

Spesialis Maling Motor Didor

  • www.nusabali.com-spesialis-maling-motor-didor

Putu Widiada alias Leong, 41, warga Lingkungan Banyuning Tengah, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, akhirny tidak dapat berkutik, saat peluru menembus betis kanannya.

Incar Motor yang Kuncinya Nyantol


SINGARAJA, NusaBali
Spesialis maling motor ini diamankan Polsek Kota Singaraja dengan lima unit sepeda motor hasil curian di TKP yang berbeda. Leong yang diamankan pada Selasa (7/8) lalu di wilayah Jalan Komodo, Kelurahan Banyuning, mengaku melancarkan aksinya saat ada kesempatan. Tukang potong ayam ini pun mengaku sering mengincar sepeda motor yang kuncinya nyantol. Lima sepeda motor yang diamankan sebagai barang bukti juga sudah ada yang digadai dan dijual.

Kapolsek Kota, Kompol AA Wiranata Kusuma ditemui Jumat (10/8) kemarin mengatakan, pengungkapan aksi kriminal Leong berawal dari data rekaman CCTV yang didapat pihak kepolisian di SMAN 4 Singaraja sebagai salah satu TKP pencuriannya. Leong pun dikatakan sudah menjadi incaran polisi sejak lama.

“Jadi lima motor ini ia curi sejak 2017 lalu, di TKP yang berbeda, ada yang tempat keramaian hingga sekolah, kemarin kami temukan dia saat memakai salah satu motor curian. Sempat berusaha kabur, sehingga tepaksa kami lumpuhkan,” kata dia.

Pihaknya pun mengatakan sejauh ini polisi masih mendalami dan melakukan pengembangan kasus pencurian yang dilakukan Leong. Kompol Wiranata pun menduga masih ada TKP lain curanmor yang dilakukannya. Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga harta benda miliknya. Sehingga menutup celah dan kesempatan kepada pelaku kriminal untuk melancarkan aksinya. Akibat perbuatannya Leong dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Sementara itu Leong di hadapan sejumlah media mengaku ia biasanya melakukan aksinya dengan menyasar kunci nyantol. Barang curiannya itu biasanya ia segera gadaikan dan jual di dealer motor bekas dengan harga yang sangat murah. Satu unit motor curian dengan STNK lengkap laku dijualnya dengan Rp 4 juta. Sedangkan yang tidak bersurat hanya laku Rp 2 juta.

“Pas saya lewat kalau ada yang kuncinya nyantol, saya ambil. Uangnya saya pakai minum,” akunya. Sejauh ini Leong pun mengaku melakukan perbuatannya seorang diri. Hanya saja polisi tidak sepenuhnya percaya dan akan menyelidiki lebih dalam kemungkinan sindikat pencurian sepda motor yang selama ini terjadi di Buleleng. *k23

Komentar