nusabali

Diduga Korsleting Listrik, Tiga Kamar Ludes Terbakar

  • www.nusabali.com-diduga-korsleting-listrik-tiga-kamar-ludes-terbakar

Sebuah rumah dengan luas sekitar 2 are yang juga merupakan Sanggar Tari Bali yakni `Supraba Eka Dutha` milik Putu Eka Juliana, 36, di Jalan Plawa Gang XV nomor 15, Banjar Pagan Kelod, Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur ludes terbakar, Kamis (9/8) pagi.

DENPASAR, NusaBali

Kebakaran tersebut diduga berasal dari percikan api karena korsleting listrik pada salah satu kamar. Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian ditafsir mencapai puluhan juta rupiah.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.15 Wita, bangunan yang terbakar berada di sebelah timur yang posisinya menghadap ke barat dengan tiga kamar tidur dan satu ruangan berisikan perlengkapan sanggar. Saat kejadian pemilik rumah tengah bekerja, yang ada hanya pengasuh dari Putu Eka Juliana yakni Luh Ayu, 45, adiknya Kadek Satriana,31, dan dua anaknya yang masih kecil.

Kebakaran tersebut diketahui oleh Luh Ayu yang saat itu tengah berada di rumah sebelah utara mempersiapkan keperluan anak-anak yang diasuhnya. Melihat ada yang menyala pada kamar kamar paling utara, Luh Ayu mencoba menengok ke dalam, terlihat percikan api dari kabel yang melintang. Api terus membesar dan merembet ke atap rumah. Melihat kondisi itu, Luh Ayu segera memanggil Satriana yang saat itu berada di kamar paling tengah.

Setelah ditengok oleh Satriana, ternyata api sudah semakin membesar, keduanya mencoba untuk memadamkan api dengan menyiramkan air ke arah kamar dengan alat seadanya. Namun api malah semakin membesar dan merembet ke kamar lainnya. Warga lainnya berdatangan membantu pemadaman namun api terlalu besar dan atap rumah mulai roboh menyulitkan untuk melakukan pemadaman.

Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 08.15 Wita setelah warga menelpon Pemadam Kebakaran dan BPBD Kota Denpasar yang tiba 20 menit kemudian. “Kejadiannya cepat sekali, itu dari kabel yang melintang kan ada yang lecet-lecet. Itu membuat percikan api yang akhirnya membakar rumah yang atapnya dari kayu. Saya siram ternyata percikan semakin membesar,” ungkap Satriana.

Satriana yang saat itu ingin menyelamatkan motornya mengalami luka bakar ringan akibat dari lelehan kabel. “Hanya luka di bahu, dada dan tangan. Soalnya kamar yang paling selatan kan ada kamar ninik, saya memastikan saja ada apa gak di dalam saya pecahkan kaca pakai tangan. Kalau luka bakar ini tadi saya tidak tahu ternyata ada lelehan kabel karena sempat pengen nyelamatin motor. Beruntung juga dua keponakan saya yang masih kecil berada di rumah sebelah utara. Yang terbakar hanya sebelah timur,” imbuhnya.

Dari kejadian itu lanjut Satriana, barang yang ada di tiga kamar tersebut tidak tersisa satupun. Barang yang terbakar yakni TV 32 inci, lemari yang berisikan pakaian, kulkas, preon AC, kasur double bed tiga buah, alat pancing seharga Rp 9 Juta, uang tunai di dompetnya sebanyak Rp 6 juta, celengan yang berisi sekitar Rp 1 juta, radio, STNK, dan SIM. “Kerugiannya kami belum tahu soalnya gak tau yang di dalam kamar lainnya ada apa saja. Kalau yang di ruang pakaian sanggar untungnya hanya sedikit. Tapi kerugiannya puluhan juta. Saya masih nunggu kakak untuk langkah selanjutnya,” tandasnya.

Sementara Kepala UPT Kegawat Daruratan Pusdalops BPBD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede Buditha saat dikonfirmasi mengungkapkan, kebakaran tersebut terjadi diduga sementara karena korsletinglistrik. Kata dia, pihaknya mendapatan informasi kejadin itu dari Linmas Sumerta Kauh sekitar pukul 07.30 Wita.

Dari informasi itu, pihaknya menerjunkan satu unit armada sedang. Namun dengan besarnya api yang membakar rumah tersebut, piihaknya kembali mengerahkan 3 unit mobil damkar besar. “Kami duga itu karena korsleting listrik. Kalau untk informasi kami baru dapatkan pada pukul 07.00 Wita dan mengerahkan 4 armada, 1 unit yang sedang 3 unit yang besar. Pemadaman baru bisa dilakukan setelah 1,5 jam karena api terus merembet,” jelasnya. *mi

Komentar