nusabali

Gempa, Penerbangan di Ngurah Rai Normal

  • www.nusabali.com-gempa-penerbangan-di-ngurah-rai-normal

Sejak Minggu (5/8) hingga Rabu (8/8) terdapat 13 penerbangan tambahan dengan rute Bandara Ngurah Rai – Bandara Internasional Lombok.

MANGUPURA, NusaBali
Gempa dengan kekuatan 6,2 SR pada Kamis (9/8) pukul 13.25 Wita tak sampai mengganggu penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Meski getaran gempa dirasakan cukup kuat, namun tak terjadi kerusakan seperti pada Minggu (5/8) malam yang mengakibatkan plafon rusak.  

Communication and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan pelayanan penerbangan berjalan normal. Pihaknya selalu waspada dan terus memperbarui informasi dari pihak terkait untuk menjaga pelayanan.  Arie menjelaskan, gempa yang sering terjadi belakangan juga diantisipasi oleh pihak maskapai. Beberapa maskapai menyiapkan penerbangan ekstra untuk mengangkut penumpang.

Hingga Rabu (8/8), tercatat sebanyak 13 penerbangan tambahan. Dengan rincian, pada Senin (6/8) maskapai Lion Air ada dua penerbangan tambahan dan Garuda Indonesia sebanyak dua penerbangan. Sedangkan pada Selasa (7/8), Lion Air menambah empat penerbangan dan Garuda Indonesia dua penerbangan.

Sementara pada Rabu (8/8), ada tiga penerbangan tambahan dari dan menuju Lombok. Masing-masing oleh Lion Air dua penerbangan dan Batik Air sebanyak satu penerbangan.  “Pihak maskapai juga melakukan antisipasi dengan penerbangan tambahan. Sejak Minggu (5/8) hingga Rabu (8/8) terdapat 13 penerbangan tambahan,” kata Arie.

Sementara itu, PT Angkasa Pura I (Persero) mengejar target penyelesaian tiga paket proyek pengembangan Bandara Ngurah Rai, yang direncanakan pada 31 Agustus 2018 sebelum pertemuan IMF – World Bank. “Per minggu pertama Agustus ini, pembangunan fasilitas bandara telah melewati separuh dari keseluruhan tahapan,” kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi seperti dilansir Antara, Kamis (9/8).

Yanus menjelaskan untuk pembangunan Paket I yakni pengurukan lahan sisi barat dan pembangunan apron barat, realisasi pembangunannya mencapai 53,48 persen. Saat ini, sejumlah petugas dan alat berat dikerahkan untuk mengejar penyelesaian pematangan lahan yang dikerjakan oleh kontraktor BUMN Perseroan Terbatas (PT) Pembangunan Perumahan (PP) Tbk.

Pengurukan lahan seluas 6 hektare itu merupakan proyek jangka pendek untuk menambah lahan apron pesawat menjelang pertemuan IMF–World Bank dari sekitar 48 hektare lahan yang rencananya akan diuruk untuk kepentingan jangka panjang.

Untuk konstruksi apron sebelah timur dan pemindahan pengelolaan limbah yang masuk dalam paket II, realisasi pembangunannya sudah mencapai 80,12 persen. Proyek pengembangan tempat parkir pesawat sebelah timur bandara itu dikerjakan oleh kontraktor BUMN Nindya Karya.

Sementara itu, untuk Paket III yang meliputi pembangunan Gedung VVIP, Base Ops TNI AU, dan penggantian sarana untuk maskapai penerbangan, pengerjaannya kini mencapai 66,72 persen yang dikerjakan kontraktor Amarta Karya (Amka). Saat pengerjaan proyek itu rampung, dijadwalkan seluruh fasilitas baru itu akan diverifikasi oleh Kementerian Perhubungan pada September 2018.

Pihak bandara juga akan mengantisipasi jumlah pesawat kepala negara yang parkir dan memperhitungkan delegasi yang menggunakan pesawat pribadi, sehingga kegiatan operasional reguler dan aspek keamanan berjalan tanpa kendala. Pengerjaan proyek pengembangan salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat khususnya dari Panitia Nasional Annual Meeting IMF–World Bank yang diketuai oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan, Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu beberapa kali meninjau perkembangan proyek di Bandara Ngurah Rai untuk memastikan bandara itu siap melayani para delegasi pertemuan yang dijadwalkan berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Ajang tersebut rencananya dihadiri lebih dari 15 ribu delegasi dari 189 negara mulai dari kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, pelaku bisnis, media, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). *po

Komentar