nusabali

Pasar Baturiti Ambruk karena Gempa, Pedagang Berjualan di Areal Parkir

  • www.nusabali.com-pasar-baturiti-ambruk-karena-gempa-pedagang-berjualan-di-areal-parkir

Dampak gempa Lombok, NTB pada Minggu (5/8) malam membuat satu bangunan Pasar Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan, ambruk.

TABANAN, NusaBali

Selain itu, tiang bangunan yang lain juga retak. Akibatnya para pedagang pindah berjualan di areal parkir. Pantauan di lapangan, Rabu (8/8), puing bangunan pasar yang dibangun sekitar tiga tahun lalu itu, belum dibersihkan. Terlihat meja pedagang masih tertimbun reruntuhan. Sebelumnya, di bangunan pasar yang ambruk itu ada 12 pedagang yang berjualan. Karena belum tertangani, terpaksa mereka berjualan di areal parkir.

Sementara di bangunan yang retak tiangnya juga tidak ada pedagang yang berjualan, karena takut bangunan mendadak ambruk. Akhirnya mereka pindah jualan bahkan ada juga yang berjualan di areal parkir.

Apalagi papan nama Pasar Baturiti juga retak di bagian, membuat pedagang dan pembeli waswas. Hal itu karena Pasar Baturiti pagi, siang, dan malam selalu ramai. Dan gempa kecil masih sering dirasakan.

Salah seorang pedagang yang tempat jualannya tertimbun reruntuhan, Ni Ketut Sudiati, 54, mengaku rugi. Pasalnya satu rak kaca yang digunakan untuk menaruh daganganya pecah. Apalagi dia tidak bisa berjualan di tempat yang lama karena bangunan tersebut ambruk.

“Terpaksa jualan di areal parkir, nanti pukul 14.00 Wita saya pindah jualan karena pedagang senggol datang,” ujarnya di areal parkir Pasar Baturiti, Rabu (8/8).

Dia mengaku berat membawa dagangan berpindah-pindah. Dagangan yang dijual adalah jajan begina, matahari kering yang rentan retak. Jika tidak apik memindahkan maka tidak ada yang beli. “Semoga saja cepat dibenahi dan kembali mendapat tempat jualan yang bagus,” imbuhnya.

Menurut Sudiati di bangunan yang ambruk itu ada 12 kios atau 12 orang pedagang. Mulai dari pedagang buah, es daluman, dan jajan Bali. Seluruhnya sudah pindah jualan ke areal parkir. “Kerugian belum bisa saya tafsir,” kata Sudiati, warga dari Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Kecamatan Baturiti, ini.

Hal senada juga disampaikan pedagang bumbu Nyoman Darta, 60. Dia pindah jualan ke belakang dari bangunan yang retak. Ditakutkan bangunan tersebut ambruk mendadak karena gempa susulan masih dirasakan walaupun kekuatannya kecil. “Teman saya yang lain sekitar 15 orang juga tidak berani jualan, bagian tiang sudah retak,” jelasnya.

Dia berharap petugas merobohkan plang papan nama Pasar Baturiti yang retak di bagian atas. Karena Pasar Baturiti selalu ramai, apalagi pukul 23.00 Wita ke atas selalu penuh pedagang dan pembeli. “Agar tidak membahayakan lebih baik robohkan saja, karena yang lewat di sana waswas,” tuturnya.

Rabu kemarin juga tampak petugas dari Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tabanan mengecek bangunan Pasat Baturiti yang ambruk. Salah seorang petugas mengaku pihaknya masih melakukan pendataan. Sementara untuk meratakan bangunan yang roboh akan dilakuan secara gotong royong oleh aparat Desa Baturiti. Dihubungi terpisah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tabanan I Made Yudiana mengaku terkait dengan pembangunan pasar kewenangannya ada di Dinas Perindag.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tabanan I Gusti Nyoman Arya Wardana mengaku stafnya dan dari Dinas PUPR sudah cek ke lapangan. Selanjutnya, pihaknya akan segera menangani. “Kami akan laporkan ke pimpinan dulu mengenai kondisi. Karena selain ada bangunan ambruk, juga ada bangunan tiangnya retak akibat gempa,” jelasnya. *de

Komentar