Wisatawan ke Ubud Capai 90 Persen
Kunjungan wisatawan ke Ubud, Gianyar, sejak awal Agustus 2018, terus meningkat. Data terakhir, akupansi hotel di kampung turis ini mencapai 90 persen lebih.
GIANYAR, NusaBali
Akibatnya, ada sejumlah wisatawan sampai tidak memperoleh kamar. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisaata Gianyar AA Bagus Ari Brahmanta, Rabu (8/8). Pria dengan sapaan akrab Gung Ari ini menjelaskan, kunjungan ke Ubud terus meningkat. Salah satunya karena Agustus memang menjadi momen high session (sedang lonjakan kunjungan,Red). “ Sejak akhir Juli lalu, kunjungan dan akupansi terus meningkat di Ubud, “ katanya.
Lonjakan kunjungan, lanjut Gung Ari, juga karena cuaca pesisir yang kurang mendukung dalam beberapa minggu terakhir. Sehingga wisatawan lebih memilih kawasan wisata desa seperti Ubud. “Bisa kita lihat sekarang dengan kondisi ombak demikian, kurang memungkinkan wisatawan untuk beraktivitas di pantai, sehingga mereka akhirnya memilih ke Ubud, “ katanya.
Namun Gung Ari mengaku tidak menduga akupansi hotel dan homestay di Kabupaten Gianyar, khususnya seputaran kawasan Ubud ini bisa menyentuh 90 persen, bahkan mendekati penuh. “ Ya akupansi sekarang memang 90 persen lebih, jadi tingginya sekali antusias wisatawan memilih menghabiskan liburan di Ubud,“ katanya.
Saking padatnya akupansi, pihaknya sendiri banyak menerima laporan terkait wisatawan yang kesulitan memperoleh kamar. “Cukup banyak saya dapat laporan, dari pengelola akomodasi yang tida bisa menerima wisatawan karena kamar sudah penuh,“ ungkapnya.
Terkait limpahan wisatawan ke Ubud dari Gili Trawangan, Lombok, pejabat asa Ubud ini mengaku belum menerima laporan terkait hal tersebut. “Belum ada laporan terkait itu, karena mereka menyeberang turun di Pelabuhan Benoa. Kemungkinan masih menginap di kawasan Denpasar atau Badung selatan, “ katanya.
Gung Ari menambahkan tingginya akupansi wisata di Ubud tidak semata-mata karena cuaca di kawasan pesisir. Namun juga karena adanya sejumlah even pada Agustus 2018, antara lain Ubud Jazz Festival. “ Selain itu ada juga even hajatan budaya, berupaya palebon di seputaran Ubud, yang secara tidak langsung menjadi daya tarik wisatawan untuk menyaksikan,“ tandasnya. *nvi
Akibatnya, ada sejumlah wisatawan sampai tidak memperoleh kamar. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisaata Gianyar AA Bagus Ari Brahmanta, Rabu (8/8). Pria dengan sapaan akrab Gung Ari ini menjelaskan, kunjungan ke Ubud terus meningkat. Salah satunya karena Agustus memang menjadi momen high session (sedang lonjakan kunjungan,Red). “ Sejak akhir Juli lalu, kunjungan dan akupansi terus meningkat di Ubud, “ katanya.
Lonjakan kunjungan, lanjut Gung Ari, juga karena cuaca pesisir yang kurang mendukung dalam beberapa minggu terakhir. Sehingga wisatawan lebih memilih kawasan wisata desa seperti Ubud. “Bisa kita lihat sekarang dengan kondisi ombak demikian, kurang memungkinkan wisatawan untuk beraktivitas di pantai, sehingga mereka akhirnya memilih ke Ubud, “ katanya.
Namun Gung Ari mengaku tidak menduga akupansi hotel dan homestay di Kabupaten Gianyar, khususnya seputaran kawasan Ubud ini bisa menyentuh 90 persen, bahkan mendekati penuh. “ Ya akupansi sekarang memang 90 persen lebih, jadi tingginya sekali antusias wisatawan memilih menghabiskan liburan di Ubud,“ katanya.
Saking padatnya akupansi, pihaknya sendiri banyak menerima laporan terkait wisatawan yang kesulitan memperoleh kamar. “Cukup banyak saya dapat laporan, dari pengelola akomodasi yang tida bisa menerima wisatawan karena kamar sudah penuh,“ ungkapnya.
Terkait limpahan wisatawan ke Ubud dari Gili Trawangan, Lombok, pejabat asa Ubud ini mengaku belum menerima laporan terkait hal tersebut. “Belum ada laporan terkait itu, karena mereka menyeberang turun di Pelabuhan Benoa. Kemungkinan masih menginap di kawasan Denpasar atau Badung selatan, “ katanya.
Gung Ari menambahkan tingginya akupansi wisata di Ubud tidak semata-mata karena cuaca di kawasan pesisir. Namun juga karena adanya sejumlah even pada Agustus 2018, antara lain Ubud Jazz Festival. “ Selain itu ada juga even hajatan budaya, berupaya palebon di seputaran Ubud, yang secara tidak langsung menjadi daya tarik wisatawan untuk menyaksikan,“ tandasnya. *nvi
Komentar