nusabali

Rumah Terbakar, Nenek dan Cucu Nyaris Terpanggang

  • www.nusabali.com-rumah-terbakar-nenek-dan-cucu-nyaris-terpanggang

Rumah milik keluarga I Ketut Ngurah Kusuma, 46, di Jalan Danau Buyan 33, Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, ludes diamuk api, Selasa (7/8) tengah malam.

NEGARA, NusaBali
Kebakaran yang meludeskan rumah berukuran 6 meter x 9 meter itu nyaris memanggang seorang nenek (ibu Ketut Ngurah Kusuma), Ni Ketut Robed, 90, bersama anak korban (cucu nenek Robed), I Gede Ardipa, 11, yang sedang tidur di dalam rumah.

Berdasarkan informasi di lapangan, kebakaran yang menghebohkan warga sekitar itu, diketahui terjadi pukul 23.15 Wita. Saat itu Ngurah Kusuma yang hendak tidur di kamar kaget listrik tiba-tiba padam. Mengetahui listrik padam, dia pun mengecek meteran listrik di bagian depan rumah dekat kamar suci. Tetapi saat keluar dari kamar korban melihat api berkobar dari kamar suci di bagian paling ujung timur rumahnya tersebut.

Begitu melihat kebakaran itu, korban spontan berteriak kebakaran dan bergegas menolong ibunya yang tidur di kamar sebelah kamar suci, dan anak korban yang tidur di kamar bagian ujung selatan. Setelah menolong ibu dan anaknya, korban yang telah menduda ini, juga sempat mengevakuasi sepeda motor di ruang tamu.

“Sepeda motor adik saya itu, satu-satunya barang berharga yang berhasil diselamatkan. Setelah membawa keluar sepeda motor api sudah membesar,” ujar kakak korban, I Wayan Sugama, 69, yang ditemui di lokasi kejadian, Rabu (8/8).

Menurut Sugama yang juga tinggal di sebelah selatan rumah korban, ketika api membesar warga sekitar berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Begitu juga segera menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana yang datang sekitar 10 menit kemudian dan langsung memadamkan api. Namun api sudah membesar, dan melahap hampir seluruh bagian atap rumah korban, sehingga sulit ditangani. Api pun baru dapat benar-benar dipadamkan memasuki, Rabu dini hari sekitar pukul 00.45 Wita.

“Saya sendiri juga hanya bisa pasrah lihatnya. Pemadam sudah berusaha maksimal, tetapi sulit karena api cepat membesar,” ucapnya. Api yang cepat membesar itu, diperkirakan karena rumah yang ditempati adiknya (korban) itu merupakan bangunan lama. Rumah berukuran sekitar 6 meter x 9 meter yang terdiri dari lima ruangan, di antaranya ruang tamu, dua ruang kamar tidur, ruang kamar suci, dan satu ruang dapur itu sebelumnya dibangun sekitar tahun 1970-an.

Sesuai perkiraan korban, kerugian akibat peristiwa kebakaran yang meludeskan seisi rumah adiknya itu mencapai sekitar Rp 150 juta. “Untuk pemicunya kami juga belum tahu. Tetapi yang jelas, kami dari keluarga minta agar dicari secara jelas penyebab kebakarannya. Adik saya juga sudah melapor di Polres,” kata Sugama.

Mengingat rumah korban tidak dapat ditempati lagi, kata Sugama, adiknya (korban), ibu, dan anak adiknya itu sementara tinggal di rumah salah satu saudara di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara.

Adanya musibah rumah kebakaran itu juga dipantau Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, Rabu pagi kemarin dengan menyerahkan paket bantuan sejumlah peralatan rumah tangga dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, bantuan sembako dari Dinas Sosial Jembrana, dan bantuan bahan bangunan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jembrana. Wabup Kembang pun meminta Lurah Lelateng, I Made Suardana agar membantu korban dalam membangun ulang rumah korban yang diarahkan untuk disinergikan dengan program bantuan dari TNI di Jembrana.

Sementara Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai, Rabu kemarin mengatakan, setelah menerima laporan kebakaran rumah tersebut, jajarannya sudah turun melakukan olah TKP. Kebakaran rumah korban tersebut, diduga akibat korsleting listrik. Dugaan tersebut, juga diperkuat dengan keterangan korban yang mengaku sering mengalami listrik padam lantaran diduga daya listrik di rumahnya tidak kuat. “Diduga korsleting listrik. Waktu diketahui terjadi kebakaran, listriknya juga padam,” ujarnya. *ode

Komentar