Pemkab Badung Gelar Karya Pecaruan Kalinuhan di Pura Lingga Bhuwana
Pascagempa di Lombok Utara, NTB, Minggu (5/8) malam, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung menggelar Karya Pecaruan Kalinuhan pada Buda Kliwon Matal, Rabu (8/8), di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Karya ini bertujuan untuk memohon kerahayuan jagat supaya terhindar dari marabahaya bencana alam.
Karya Pecaruan Kalinuhan di Pura Lingga Bhuwana dipuput oleh empat sulinggih, Ida Pedanda Griya Timbul Mengwi, Ida Rsi Agung Pemecutan Kerobokan, Ida Bhagawan Segening Munggu, dan Ida Rsi Mpu Srinuhun dari Griya Bongkasa.
Karya pecaruan juga dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, para bendesa adat se-Badung, pihak Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Badung, Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Badung, sejumlah tokoh masyarakat se-Kabupaten Badung, serta segenap pimpinan dan staf di lingkungan Puspem Badung.
Wabup Suiasa menyampaikan, diadakannya karya pecaruan kalinuhan ini bermaksud agar bisa terhindar dari bencana alam. Untuk itu pihaknya berharap melalui upacara yang dilakukan, alam bisa damai dan tenteram.
Terhadap para korban, Wabup Suiasa juga menyampaikan keprihatinannya yang mendalam. “Semoga keluarga yang kena musibah diberikan ketabahan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adi Putra menyatakan, upacara yang dilakukan kemarin bukan saja agar alam lebih tenang, namun sekaligus mendoakan kepada semua yang menjadi korban mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan. “Tidak ada seorang pun tahu kapan kematian akan datang, karena itu adalah kehendak-Nya. Semoga korban yang meninggal karena bencana gempa bumi kemarin mendapat tempat yang layak,” ujarnya. *asa
Karya ini bertujuan untuk memohon kerahayuan jagat supaya terhindar dari marabahaya bencana alam.
Karya Pecaruan Kalinuhan di Pura Lingga Bhuwana dipuput oleh empat sulinggih, Ida Pedanda Griya Timbul Mengwi, Ida Rsi Agung Pemecutan Kerobokan, Ida Bhagawan Segening Munggu, dan Ida Rsi Mpu Srinuhun dari Griya Bongkasa.
Karya pecaruan juga dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, para bendesa adat se-Badung, pihak Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Badung, Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Badung, sejumlah tokoh masyarakat se-Kabupaten Badung, serta segenap pimpinan dan staf di lingkungan Puspem Badung.
Wabup Suiasa menyampaikan, diadakannya karya pecaruan kalinuhan ini bermaksud agar bisa terhindar dari bencana alam. Untuk itu pihaknya berharap melalui upacara yang dilakukan, alam bisa damai dan tenteram.
Terhadap para korban, Wabup Suiasa juga menyampaikan keprihatinannya yang mendalam. “Semoga keluarga yang kena musibah diberikan ketabahan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adi Putra menyatakan, upacara yang dilakukan kemarin bukan saja agar alam lebih tenang, namun sekaligus mendoakan kepada semua yang menjadi korban mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan. “Tidak ada seorang pun tahu kapan kematian akan datang, karena itu adalah kehendak-Nya. Semoga korban yang meninggal karena bencana gempa bumi kemarin mendapat tempat yang layak,” ujarnya. *asa
1
Komentar