nusabali

KESEHATAN : Kacang-kacangan Sehatkan Sperma

  • www.nusabali.com-kesehatan-kacang-kacangan-sehatkan-sperma

Kacang-kacangan termasuk dalam makanan sehat. Ada berbagai manfaat dari rutin mengonsumsi pangan ini, termasuk meningkatkan kualitas dan jumlah sperma.

Fakta itu terungkap dari studi terbaru yang melakukan pengukuran parameter sperma konvensional serta perubahan molekuler selama periode 14 pekan. Hasilnya, pria muda yang mengonsumsi kacang-kacangan ditemukan memiliki perbaikan signifikan dalam jumlah, vitalitas, gerakan dan bentuk sperma mereka – konsisten dengan peningkatan yang ditemukan dalam penelitian terbaru lainnya dengan makanan kaya omega-3, antioksidan dan folat.  Dikutip dari laman express.co.uk, kacang adalah makanan padat yang mengandung banyak nutrisi dan phytochemical lainnya.

Dr Albert Salas-Huetos dari Rovira i Virgili University di Spanyol mengatakan, penelitian ini dilakukan dengan latar belakang terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas sperma manusia. Penurunan ini terjadi di negara-negara industri yang sesak akan polusi, rokok, dan tren makanan junk food. Studi yang diterbitkan tahun lalu menemukan, terjadi penurunan jumlah sperma yang signifikan mulai dari tahun 1973 dan 2011.

Khusus untuk penelitian terbaru ini, peneliti melibatkan 119 pria muda sehat, berusia 18 hingga 35 tahun. Para responden kemudian diminta mengonsumsi makanan gaya barat serta menambahkan 60 gram kacang-kacangan – almond, hazelnut, walnut – setiap hari, atau tanpa kacang sama sekali. Untuk studi ini, peneliti tidak hanya mencatat paramater sperma, juga perubahan dalam beberapa faktor molekuler, termasuk fragmentasi DNA sperma.

Hasilnya menunjukkan, jumlah, vitalitas, gerakan, dan morfologi sperma yang lebih tinggi di antara pria yang mengasup kacang-kacangan 60 gram per hari dalam makanan mereka, daripada pria yang tidak mengonsumsi kacang-kacangan dalam makanannya. Perbaikan terkait sperma itu yakni, 16 persen dalam jumlah sperma, empat persen dalam vitalitas sperma, enam persen dalam gerakan sperma, dan satu persen dalam morfologi. Salas-Huetos mengatakan, keempat parameter itu semuanya terkait dengan kesuburan pria.

Menurutnya, subjek dalam kelompok pemakan kacang juga menunjukkan pengurangan yang signifikan dalam tingkat fragmentasi DNA sperma mereka, sebuah parameter yang terkait dengan infertilitas pria. Kendati demikian, dia menekankan hasil penelitian ini tidak dibisa digeneralisasi, karena subjek penelitian ini semuanya sehat, subur serta mengikuti pola makan barat. Ia juga enggan mengatakan apakah pria yang ingin memiliki bayi--baik secara alami atau dengan IVF-harus menambahkan kacang untuk diet sehari-hari mereka. “Kami belum bisa mengatakan itu hanya berdasarkan hasil penelitian ini,” ujarnya.

Namun, ada bukti dalam literatur, di mana perubahan gaya hidup sehat seperti mengikuti pola makan sehat dapat membantu, termasuk kacang-kacangan yang merupakan komponen kunci dari diet sehat Mediterania. Temuan penelitian ini didanai oleh International Nut and Dried Food Council, dan dipresentasikan pada pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) di Barcelona. Kacang-kacangan mengandung nutrisi lengkap yang baik untuk tubuh seperti serat, karbohidrat kompleks, antioksidan, protein, berbagai vitamin dan mineral.
Itulah alasannya hanya dengan makan kacang-kacangan saja bisa membuat tubuh lebih sehat dan kenyang lebih lama.  Berikut jenis kacangnya:
1. Kacang arab
Kacang arab, yang juga dikenal sebagai kacang garbanzo, merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang mengandung serat dan protein tinggi. Bahkan para ahli mengungkapkan makan kacang arab dapat memberikan manfaat yang serupa dengan makan daging merah. Dalam satu cangkir (164 gram) kacang arab mengandung Kalori: 269 kalori, Protein: 14,5 gram Serat: 12,5 gram Folat: 71 persen Mangan: 84 persen Zat besi: 26 persen. Manfaat makan kacang arab di antaranya dapat membantu mengendalikan berat badan dan gula darah serta mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Ini karena kacang arab terbukti dapat membantu mengurangi kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

2. Lentil
Bagi para vegetarian, kacang lentil bisa menjadi sumber protein yang baik, biasanya dikonsumsi dalam sajian sup hangat. Dilihat dari kandungan nutrisinya, satu cangkir (198 gram) lentil matang mengandung: Kalori: 230 kalori Protein: 17,9 gram Serat: 15,6 gram Folat: 90 persen Mangan: 49 persen Vitamin B1: 22 persen Mirip dengan kacang arab, berbagai kandungan zat gizi pada lentil juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan kacang lentil dapat membantu meningkatkan fungsi usus dan memperlambat pencernaan. Akibatnya, hal ini dapat mencegah terjadinya lonjakan gula darah pada tubuh.

3. Kacang polong
Sama seperti jenis kacang-kacangan lainnya, kacang polong juga menjadi sumber serat dan protein yang baik untuk tubuh. Bahkan, kini sudah banyak beredar di pasaran jenis suplemen yang mengandung kacang polong dengan segudang manfaatnya untuk kesehatan. Setiap satu cangkir (160 gram) kacang polong yang dimasak mengandung: Kalori: 125 kalori Protein: 8,2 gram Serat: 8,8 gram Folat: 24 persen Mangan: 22 persen Vitamin K: 48 persen Vitamin B1: 30 persen Sebuah studi yang dilakukan pada 23 orang yang kelebihan berat badan dan memiliki kolesterol tinggi menemukan bahwa orang yang makan 50 gram tepung kacang polong setiap hari selama 28 hari mengalami penurunan resistensi insulin dan lemak perut, dibandingkan dengan penggunaan tepung terigu. Selain itu, kandungan serat dari kacang polong juga menjadi sumber makanan untuk bakteri sehat dalam usus. Ketika bakteri di usus dalam kondisi sehat, maka buang air besar menjadi lebih lancar sehingga mengurangi penggunaan obat pencahar pada orangtua.

4. Kacang merah
Kacang merah paling sering dikonsumsi dengan nasi, diolah menjadi sup kacang merah atau sebagai pendamping lauk pauk lainnya. Dilihat dari nutrisinya, satu cangkir (256 gram) kacang merah yang dimasak mengandung: Kalori: 215 kalori Protein: 13,4 gram Serat: 13,6 gram Folat: 23 persen Mangan: 22 persen Vitamin B1: 20 persen Zat besi: 17 persen Jenis kacang yang kaya serat seperti kacang merah ini dapat membantu mengurangi kadar gula darah. Sebuah studi yang dilakukan pada 17 orang dengan diabetes tipe 2 membuktikan dengan menambahkan kacang merah pada sepiring nasi dapat membantu menurunkan lonjakan gula darah setelah makan dibandingkan dengan orang yang hanya makan nasi.

5. Kacang hitam
Sama seperti jenis kacang lainnya, kacang hitam menjadi sumber serat, protein, dan folat yang baik untuk segala usia, baik pria maupun wanita. Dilihat dari nutrisinya, satu cangkir (172 gram) kacang hitam matang mengandung: Kalori: 227 kalori Protein: 15,2 gram Serat: 15 gram Folat: 64 persen Mangan: 38 persen Magnesium: 30 persen Vitamin B1: 28 persen Besi: 20 persen Kacang hitam diketahui memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat lainnya. Ini artinya, konsumsi kacang hitam tidak akan membuat gula darah melonjak drastis setelah makan. Beberapa penelitian menunjukkan orang yang makan kacang hitam dengan nasi tidak mengalami lonjakan gula darah dibandingkan dengan orang yang hanya makan nasi atau roti.

6. Kacang kedelai
Kacang kedelai sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dalam berbagai olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai, keju, dan sebagainya. Faktanya, kandungan gizi kacang kedelai bisa diadu dengan jenis kacang lainnya. Nah, simak kandungan nutrisinya dalam setiap satu cangkir (172 gram) kacang kedelai berikut ini. Kalori: 298 kalroi Protein: 28,6 gram Serat: 10,3 gram Mangan: 71 persen Besi: 49 persen Fosfor: 42 persen Vitamin K: 41 persen Vitamin B2: 29 persen Folat: 23 persen. Kacang kedelai juga mengandung isoflavon, sejenis antioksidan yang dapat membantu menangkal radikal bebas penyebab kanker. Sebuah penelitian besar yang menggabungkan hasil 21 penelitian lain menemukan bahwa makan kedelai dapat menurunkan risiko kanker perut sebesar 15 persen, terutama pada wanita. Kandungan isoflavon pada kedelai mirip dengan kerja estrogen dalam tubuh wanita, disebut sebagai fitoestrogen, yang menurun pada saat menopause. Suatu penelitian besar terhadap 403 wanita pascamenopause mengungkapkan konsumsi isoflavon kedelai selama dua tahun dapat membantu mengurangi hilangnya kepadatan tulang yang terjadi selama menopause. Hal ini juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol darah sebagai pemicu risiko penyakit jantung.

7. Kacang tanah
Kacang tanah merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda, protein, dan vitamin B yang baik untuk mendukung program diet. Dilihat dari kandungan nutrisinya, satu setengah cangkir (73 gram) kacang tanah mengandung: Kalori: 427 kalori Protein: 17,3 gram Serat: 5,9 gram Lemak jenuh: 5 gram Mangan: 76 persen Vitamin B3: 50 persen Magnesium: 32 persen Folat: 27 persen Vitamin E: 25 persen Vitamin B1: 22 persen Dilansir dari healthline, wanita yang memiliki masalah kolesterol tinggi cenderung lebih sehat setelah makan kacang tanah. Kandungan rendah lemak pada kacang tanah dapat membantu menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL). Sayangnya, efek menguntungkan ini tidak bisa didapatkan jika kacang tanah sudah diolah menjadi produk makanan lainnya, misalnya selai kacang. Maka itu, pastikan untuk selalu membaca label informasi gizi yang terletak pada kemasan produk makanan yang dibeli. *

Komentar