Vaksinasi Anjing Ditarget 70.000 Hewan
Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar menargetkan 70.000 hewan penebar rabies (HPR) anjing tervaksinasi di seluruh kecamatan di Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Hingga Agustus ini, jumlah anjing yang divaksin pada tahun 2018 baru 40.000. Dinas yang membidangi hewan itu optimistis target vaksinasi bisa dikejar. Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Gianyar Ngakan Readi mengaku seluruh kecamatan sudah didatangi. “Kami juga menyasar rumah-rumah untuk melakukan vaksinasi rabies. Hingga saat ini baru tercapai 40.000,” ujar Ngakan Readi, kemarin. Petugas pun telah disebar setiap hari keliling menyasar anjing.
Walau telah menyasar hampir setengah target vaksinasi, namun kasus gigitan anjing positif rabies masih terjadi. Ngakan Readi mengaku anjing liar atau yang diliarkan juga menjadi sasaran vaksinasi. “Anjing liar kami tangkap dulu pakai jaring, lalu dilakukan vaksinasi,” ujarnya.
Terkait anjing yang diliarkan itu, pihak dinas mengaku telah berkoordinasi dengan kepala lingkungan di seluruh Gianyar. “Kami sudah sering adakan sosialisasi. Agar anjing yang dimiliki itu bisa dikandangkan atau diikat,” jelasnya. Pihaknya juga mengimbau kepada warga bahwa anjing jangan hanya dipelihara saat mungil karena lucu-lucunya saja. “Anjing harus dipelihara, divaksin rutin dan diberi makan,” pintanya.
Sementara itu, Selasa kemarin (7/8) berlangsung vaksinasi menyasar Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati. Menurut salah satu warga, Ni Wayan Arini, yang memiliki dua ekor anjing mengaku senang didatangi petugas untuk memvaksin. “Bagus ini supaya anjing sehat,” ujarnya. Namun Arini mengakui jika setiap hari anjingnya kerap dilepasliarkan. “Kalau diikat anjingnya berisik, menggonggong terus. Makanya dilepas saja,” ujarnya.
Di bagian lain, Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan Sukawati, drh Arya Dharma, telah mendatangi Kantor Desa Batuan pada Senin (6/8). “Kami melakukan sosialisasi mengenai pemeliharaan anjing. Anjing harus dikandangkan atau diikat. Jangan lupa memvaksin,” paparnya. Untuk di Banjar Dentiyis, pihaknya memiliki catatan estimasi populasi anjing sekitar 215 ekor.*nvi
Hingga Agustus ini, jumlah anjing yang divaksin pada tahun 2018 baru 40.000. Dinas yang membidangi hewan itu optimistis target vaksinasi bisa dikejar. Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Gianyar Ngakan Readi mengaku seluruh kecamatan sudah didatangi. “Kami juga menyasar rumah-rumah untuk melakukan vaksinasi rabies. Hingga saat ini baru tercapai 40.000,” ujar Ngakan Readi, kemarin. Petugas pun telah disebar setiap hari keliling menyasar anjing.
Walau telah menyasar hampir setengah target vaksinasi, namun kasus gigitan anjing positif rabies masih terjadi. Ngakan Readi mengaku anjing liar atau yang diliarkan juga menjadi sasaran vaksinasi. “Anjing liar kami tangkap dulu pakai jaring, lalu dilakukan vaksinasi,” ujarnya.
Terkait anjing yang diliarkan itu, pihak dinas mengaku telah berkoordinasi dengan kepala lingkungan di seluruh Gianyar. “Kami sudah sering adakan sosialisasi. Agar anjing yang dimiliki itu bisa dikandangkan atau diikat,” jelasnya. Pihaknya juga mengimbau kepada warga bahwa anjing jangan hanya dipelihara saat mungil karena lucu-lucunya saja. “Anjing harus dipelihara, divaksin rutin dan diberi makan,” pintanya.
Sementara itu, Selasa kemarin (7/8) berlangsung vaksinasi menyasar Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati. Menurut salah satu warga, Ni Wayan Arini, yang memiliki dua ekor anjing mengaku senang didatangi petugas untuk memvaksin. “Bagus ini supaya anjing sehat,” ujarnya. Namun Arini mengakui jika setiap hari anjingnya kerap dilepasliarkan. “Kalau diikat anjingnya berisik, menggonggong terus. Makanya dilepas saja,” ujarnya.
Di bagian lain, Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan Sukawati, drh Arya Dharma, telah mendatangi Kantor Desa Batuan pada Senin (6/8). “Kami melakukan sosialisasi mengenai pemeliharaan anjing. Anjing harus dikandangkan atau diikat. Jangan lupa memvaksin,” paparnya. Untuk di Banjar Dentiyis, pihaknya memiliki catatan estimasi populasi anjing sekitar 215 ekor.*nvi
1
Komentar