nusabali

Unik, Anting - Anting Produksi Perempuan Mahima ini Jago Berpuisi

  • www.nusabali.com-unik-anting-anting-produksi-perempuan-mahima-ini-jago-berpuisi

Mirisnya, anting-anting ini lebih romantis dari kekasih anda.

BULELENG, NusaBali
Kebanyakan kaum hawa pasti telah akrab dengan berbagai aksesoris seperti kalung, cicin, gelang, hingga anting-anting. Akseoris sering kali digunakan untuk menunjang penampilan agar terlihat menarik dan elegan. Alhasil, para wanita saling berlomba untuk berburu aksesoris yang seunik mungkin hingga rela merogoh kocek lumayan mahal untuk sebuah perhiasan lantaran takut disamai oleh wanita lainnya.

Mengerti akan fenomena tersebut, Kadek Sonia Piscayanti tidak mau menyia-nyiakan peluang tersebut, mengingat dirinya juga pemuja keunikan aksesoris. Bersama perempuan-perempuan muda lain yang tergabung dalam Komunitas Mahima, Sonia mulai membuka sebuah usaha kecil menengah yang bergerak di bidang ekonomi kreatif dalam bentuk aksesoris wanita, seperti, anting-anting dan kalung. Namanya Perempuan Mahima, karena mereka (red: aksesoris) ada untuk perempuan dan yang membuatnya juga tangan-tangan perempuan.

Mahima sendiri adalah sebuah komunitas di Bali Utara yang didirikan oleh Sonia yang bergerak di bidang sastra penulisan, pementasan, juga penerbitan. Sedangkan, Perempuan Mahima lahir untuk mewadahi kreativitas para wanita Mahima dalam bidang produksi untuk dijual di pasaran dan hasilnya digunakan untuk membantu biaya pementasan juga kegiatan lomba-lomba sastra.

Adalah Devy Gita, yang berperan sebagai Desainer Produk aksesoris Perempuan Mahima. Ia berani tampil beda dalam pemilihan bahan, desain, serta sistem pengemasan produknya. Dari segi bahan, yang digunakan adalah ranting kayu Cemara sebagai bahan utama, ada juga Kayu Manis, benang, metal-metal kecil, hingga kancing baju. Ranting Cemara dipilih karena warna dan teksturnya cantik dan juga ramah lingkungan. Untuk ketahanan produknya, Devy mengoleskan varnish dan pelitur agar produk lebih awet dan tidak mudah lapuk. Kebanyakan orang mungkin belum sampai berpikir menjadikan ranting Cemara, kancing baju, atau Kayu Manis sebagai aksesoris, namun Devy ternyata jeli melihat peluang tersebut dan menyulapnya sedemikian rupa menjadi aksesoris bernilai.

Beberapa Model Anting-Anting Perempuan Mahima yang Dipajang di Salah Satu Pameran di Singaraja .-IST

Yang paling unik dan membuat jatuh hati adalah cara pengemasannya. Berbekal keterampilan di bidang sastra (puisi), Devy membubuhkan beberapa baris kata-kata manis – yang ditulisnya langsung – dan sesuai dengan nama produk di atas sebuah kantong karton coklat yang digunakan untuk mengemas produk. Nama-nama setiap produknya pun sangat unik dan beragam, diantaranya ada, Kayu Waktu, Titi Carang, Lingkar Tanah, Tirani Selaga, Jendela Imaji, Jarum Ingatan, Denting Bumi, dan masih banyak lagi yang sama uniknya. Sangat kentara bahwa produk aksesoris ini dibuat dengan hati yang tulus dan tentunya romantis.

Kemasan Produk Perempuan Mahima yang Dihiasi dengan Puisi .-IST

Tidak usah galau tentang harganya, masing-masing produk hanya berkisar dari Rp15.000 hingga Rp20.000. Sejauh ini, produk Perempuan Mahima sudah merambah sekitar 50-an konsumen di Bali dan hingga Jakarta. Pemesananya pun terkadang lebih dari 1 desain. Untuk memasarkan produk ini, Perempuan Mahima memilih go online lewat media instagram di akun @perempuanmahima. Cara ini dipilih agar produk Perempuan Mahima lebih dikenal orang banyak dan tentunya memudahkan orang-orang untuk melihat desain yang tersedia. Jika bukan karena kekuatan online, mungkin produk Perempuan Mahima belum bisa sampai ke Jakarta seperti sekarang ini.

Salah Satu Testimoni Produk Perempuan Mahima .-IST

Meski terbilang baru merintis, namun Devy berharap, Perempuan Mahima agar terus berkembang dan semakin dikenal banyak orang, juga dapat menginspirasi perempuan-perempuan di luar sana untuk menjadi kreatif dan mandiri. *ph

Komentar