nusabali

Jelang Piodalan, Pura Jagatnatha Jebol

  • www.nusabali.com-jelang-piodalan-pura-jagatnatha-jebol

Palinggih Pura Jagatnatha Amlapura jebol pada bagian parba (bagian atas). Patung Dewa Wisnu di sisi kiri (utara) palinggih Pura Jagatnatha ambruk.

AMLAPURA, NusaBali
Pura ini rusak jelang piodalan pada Purnama Katiga, Redite Pon Prangbakat, Minggu (26/8). Kemungkinan besar piodalan batal terlaksana, karena diperkirakan perbaikan palinggih belum tuntas sebelum puncak piodalan.

Kabag Kesra Setda Karangasem, I Gede Basma, mengatakan ini yang kedukalinya palinggih Pura Jagatnatha mengalami kerusakan. Pertama saat gempa tahun 2004. Pura Jagatnatha dibangun tahun 1996, di zaman pemerintahan Bupati I Ketut Mertha. Palinggih setinggi 17 meter, sepenuhnya menggunakan bahan batu tabas. Di lokasi, parba dan patung Wisnu jatuh berserakan. I Gede Basma berkoordinasi dengan juru sapuh Ida Bagus Mukur Muka, hanya saja Ida Bagus Mangku Mukur Muka belum memberikan jawaban, alasannya masih berkoordinasi dengan sulinggih.

Gede Basma juga berkoordinasi dengan Ida Pedanda Jelantik Dwaja di Gria Jelantik, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem selaku Dharma Upapati PHDI Karangasem. Saran dari Ida Pedanda Jelantik Dwaja agar melakukan ritual guru piduka secepatnya, sambil melakukan perbaikan. “Seandainya perbaikan palinggih belum tuntas sebelum Minggu (26/8), pelaksanaan piodalan bisa ditunda,” jelas I Gede Basma. Perbaikan diperkirakan memerlukan waktu lama. “Kami tetap menunggu hasil konsultasi Ida Bagus Mangku Mukur Muka dengan Ida Pedanda,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua PHDI Karangasem, I Wayan Astika, mendukung saran Ida Pedanda Jelantik Dwaja agar menggelar upacara guru piduka. Upacara itu merupakan permohonan maaf atas musibah yang terjadi. Upacara guru piduka sama halnya menggelar piodalan, hanya saja skala kecil, sehubungan terjadinya musibah, menyebabkan palinggih mengalami kerusakan. *k16

Komentar