nusabali

Gempa, 2 Tewas di Bali

  • www.nusabali.com-gempa-2-tewas-di-bali

Korban Ni Wayan Yuliani tewas tertimpa tembok roboh saat selamatkan diri di kosannya kawasan Desa Pemogan, Denpasar Selatan

Belasan Korban Luka Akibat Gempa Dirawat di Beberapa RS


DENPASAR, NusaBali
Gempa berkekuatan 7,0 SR yang mengguncang Lombok, NTB, Minggu (5/8) malam, menyebabkan 2 korban tewas di Bali. Selain korban tewas, gempa semalam juga menyebabkan belasan orang terluka, selain sejumlah bangunan di Bali ambruk.

Dua korban tewas akibat gempa semalam, masing-masing Ni Kadek Yuliani, 21, dan Witjaksono, 64. Kadek Yuliani, korban asal Banjar Tegalsari, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem tewas akibat tertimpa reruntuhan tembok di tempat kosnya kawasan Jalan Juwet Sari Nomor 25 Denpasar, tepatnya di Banjar Kajeng, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan.

Sedangkan korban Witjaksono meregang nyawa saat berkunjung ke Resto Golden Place, Kuta, Badung. Korban Witjaksono diduga meninggal terkena serangan jantung saat gempa besar mengguncang, Minggu malam sekitar pukul 19.46 Wita.

Informasi di lapangan, korban Ni Kadek Yuliani tewas setelah saat berusaha lari menyelamatkan diri dari kamar kosmnya saat gempa semalam. Dia berusaha menyelamatkan diri bersama sang kakak, Putu Guna. Apes, saat berada di halaman kos, tembok rumah justru runtuh menimpa gadis berusia 21 tahun ini. Sementara sang kakak berhasil selamat dari maut, dalam kondisi patah kaki.

Sumber di lapangan menyebutkan, korban Kadek Yuliani sebetulnya sempat ditahan kakaknya agar tidak keluar kamar kos. Tapi, karena panik, korban berlarian keluar hendak menyelamatkan diri. Karena adiknya lari keluar, sang kakak pun mengikutunya. Namun, kakaknya ikut tertimpa reruntuhan tembok hingga patah kaki. Setelah gempa, warga setempat kemudian bahu membahu mengevakuasi kedua korban kakak adik ke RS Sanglah.

Sedangkan korban meninggal lainnya, Witjaksono, diduga mengalami kena serangan jantung saat gempa mengungcang semalam. Kala itu, korban yang sedang mengikuti rombongan reuni SMA sebanyak dua bus ini mampir ke Reston Golden Place, Kuta, untuk makan malam. Nah, saat rekan-rekannya lari menyelamatkan diri karena plafon ambruk, pria berusia 64 tahun ini hanya duduk terdiam di tempat duduknya. “Korban Witjaksono langsung jatuh dan meninggal di lokasi, diduga karena serangan jantung. Jenazah korban sudah langsung dievakuasi ke RS Sanglah,” ujar sumber tersebut.

Selain 2 korban tewas, gempa besar tadi malam menyebabkan belasan orang terluka. Empat korban luka di antaranya terjadi akibat tertimpa bangunan ambruk di kawasan Klungkung. Mereka langsung dilarikan ke RSUD Klungkung. Salah satunya, I Wayan Dharmawan, 41, warga Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Korban Dharmawan mengalami luka-luka di bagian kaki karena ditimpa tembok.

“Saat gempa, saya lagi kumpul bersama teman-teman saya. Begitu merasakan gempa saya panik dan lari ke rumah. Namun, saya ditimpa tembok runtuh hingga tidak sadarkan diri,” ujar Dharmawan saat ditemui NusaBali di RSUD Klungkung tadi malam.

Korban luka lainnya di Klungkung adalah I Kadek Martawan, 26, warga Banjar Bandung, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan. Dia mengalami patah tulang kaki kanan karena terpeleset saat berlari hendak menjemput ibunya di dalam rumah ketika gempa.

Korban luka ketiga di Klungkung adalah Ni Wayan Genep, 60, warga Banjar Temaga, Desa Kertabuana, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Dia mengalami patah tulang betis karena ditimpa tembok saat keluar dari kamarnya. Terakhir, Luh Sukendri, 47, korban luka yang seorang bidan asal Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Luh Sukerti patah tulang tangan kanan saat lari menyelamatkan diri.

Di Denpasar, gempa menyebabkan korban luka akibat runtuhan genteng di Matahari Mall. Ada 4 karyawan Matahari Mall yang sudah berada di luar gedung sempat pingsan akibat tertimpa genting jatuh. Salah satunya, Cici Ayuningsasi, 25.

Sementara di Karangasem, dilaporkan ada 5 korban luka akibat gempa. Mereka masing-masing I Ketut Sudarma, 16 (siswa kelas XI IPS2 SMAN Manggis, mengalami patah tulang punggung tertimpa reruntuhan bangunan angkul-angkul), Ni Made Sirig, 72 (warga Banjar Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, yang luka di telinga kanan berbenturan di teras rumahnya), I Gede Kari, 17 (remaja asal Banjar Untalan, Desa Jungutan,Kecamatan Bebandem yang luka bagian pung-gung tertimpa reruntuhan angkul-angkul), Ni Wayan Kertiani, 53 (asal Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis yang patah betis kiri akibat terpeleset di halaman rumahnya), dan Ni Ketut Siti, 73 (nenek asal Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, yang patah tulang lutut kanan akibat terpelesat di halaman rumahnya).

Selain itu, di Karangasem dilaporkan ada banyak bangunan rusak. Gedung UKM Center dan Gedung Wijaya Kusuma RSUD Karangasem juga berantakan. Atap Gedung Wijaya Kusuma RSUD Karangasem sampai berserakan, hingga mengakibatkan pasien di lantai I, lantai II, dan lantai III panik. Para pasien berjumlah 112 orang pun dievakuasi ke Selasar dan Ruang IRD. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan dari laporan awal, ada beberapa rumah dan tembok milik warga yang roboh. *dar,mi,wan,k16

Komentar