nusabali

Nelayan Belum Berani Melaut

  • www.nusabali.com-nelayan-belum-berani-melaut

Sejumlah nelayan di sepanjang pantai Kabupaten Gianyar belum berani melaut, meskipun ketinggian ombak mulai mereda.

GIANYAR,  NusaBali
Nelayan menilai cuaca belum bersahabat. Jukung atau perahu pun harus diparkir jauh dari tepi pantai. Kondisi tersebut, menurut para nelayan, bisa sampai akhir Agustus 2018. Seperti dituturkan oleh Made Kreteg, nelayan di Pantai Manyar, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Nelayan yang asal Banjar Manyar, Desa Ketewetl ini mengaku kondisi ombak belum bisa ditebak. “Memang sekarang ombak tidak sampai naik (ke daratan, Red). Tapi kalau begini, ombak tidak teratur, tidak berani juga kami melaut,” ujarnya Jumat (3/8).

Dia mengakui cuaca kali ini merupakan fenomena musiman yang terjadi setiap tahun. “Biasanya, bisa sampai dua bulan begini,” ujar Kreteg sambil membawa sabit. Dia pun mengaku datang dari sawah. “Karena saya punya sawah, jadi beralih ke sawah. Ini habis dari sawah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gianyar  IGA Dewi Hariyani mengaku tidak bisa memperkirakan sampai kapan cuaca di tepi pantai ini. “Itu alam, tidak bisa ditebak. Sekian menit bisa berubah,” ujar Dewi Hariani.

Yang jelas, kata Dewi, keganasan ombak ini membuat belasan jukung yang parkir maupun yang sedang mencoba melaut mengalami kerusakan akibat disapu ombak. “Dari data, kerusakan pada kantih (kaki, red). Kalau sampai total tidak sampai begitu. Itu sudah kami laporkan ke pusat,” jelasnya.

Namun pihaknya belum tahu berapa nilai kerugian jukung itu. “Itu perlu dihitung dulu. Tentunya kami harus usulkan lewat APBD. Kalau sifatnya mendesak itu ke bencana (usul ke BPBD, Red),” terangnya.

Disinggung mengenai nasib nelayan yang tidak bisa melaut, Dewi mengaku sudah pernah memberi sosialisasi sebelum cuaca buruk menerjang. “Kami pernah memberikan pelatihan ke nelayan tentang cara membaca cuaca dari BMKG,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga pernah mengajak perwakilan nelayan di Gianyar untuk studi banding ke Banyuwangi, Jawa Timur. “Kami ajari cara beternak lele di rumahnya. Jadi ketika cuaca buruk, nelayan bisa beralih pelihara lele,” ujarnya. *nvi

Komentar