nusabali

Segera Tindaklanjuti Usulan Warga Peh!

  • www.nusabali.com-segera-tindaklanjuti-usulan-warga-peh

Apirasi warga sekitar yang menerima dampak negatif terhadap keberadaan TPA, dapat segera ditindaklanjuti, dan tidak hanya sekadar dijanjikan.

NEGARA, NusaBali

Sejumlah usulan warga penyanding TPA Peh di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, disepakati Pemkab Jembrana.  Bupati Jembrana I Putu Artha meminta kepada sejumlah jajaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Jembrana untuk segera menindaklanjuti sejumlah usulan prioritas warga sekitar TPA tersebut.

Perintah kepada sejumlah jajaran OPD itu, ditegaskan Bupati Artha saat melaksanakan pertemuan dengan warga sekitar TPA Peh, di sela-sela kegiatan gotong royong bersama di TPA Peh, Jumat (3/8).

Dari pertemuan itu, warga sekitar TPA yang diwakili dua pembicara, I Ketut Suardika dan I Ketut Witamayasa. Mereke menyampaikan usulan sebagai kompensasi warga yang tinggal di sekitar TPA. Paling tidak ada lima poin usulan prioritas yang diajukan. Di antaranya, memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), mewujudkan tempat pemilahan berupa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) 3R di tiap kecamatan, menyediakan air bersih yang berkelanjutan, pengaspalan jalan menuju TPA, dan tidak ada perluasan zona aktif di TPA.

Mendengar sejumlah usulan itu, Bupati Artha yang turut didampingi para pimpinan OPD Pemkab Jembrana, secara langsung meminta kepada masing-masing OPD terkait untuk menindaklanjuti sesuai tugas masing-masing. Namun, dia tetap mengingatkan dalam tindak lanjut tersebut harus tetap disesuaikan rambu-rambu dan aturan yang ada. “Saya minta secepatnya. Saya juga ingin bukti, bukan janji saja. Bahkan, bila perlu dibuatkan perjanjian dalam penyelesaian sejumlah masalah itu,” perintah Bupati Artha dalam pertemuan dengan sejumlah warga sekitar TPA tersebut.

Menurut Bupati Artha, salah satu dari lima poin usulan prioritas warga, yakni terkait pengaspalan jalan menuju TPA. Kata dia, sebenarnya Pemkab sudah lama menganggarkan pengaspalan tersebut. Namun mengingat jalan menuju TPA juga digunakan sebagai lalu lintas kendaraan proyek yang notabena kerap mengangkut material melebihi tonase kelas jalan, Pemkab masih berusaha mencari solusi terbaik untuk bisa mengakomodasi usulan terkait pengaspalan jalan tersebut. “Kami akan realisasi pengaspalan. Namun perlu diingat maksimal kami bisa membuat jalan kelas IV sebagai jalan kabupaten. Bila dilewati truk-truk bermuatan berat, jalan akan cepat rusak, dan di kemudian hari, itu bisa jadi masalah lagi. Hal ini perlu kami komunikasikan terus kepada pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Adanya penegasan dari Bupati Artha itu pun diterima warga sekitar TPA. Mereka mengaku, tetap menunggu realisasi sejumlah usulan tersebut. Dan terkait blokade TPA yang sempat dilakukan warga beberapa waktu lalu, dinyatakan sebenarnya tidak akan sampai terjadi ketika aspirasi warga sekitar yang menerima dampak negatif terhadap keberadaan TPA, dapat segera ditindaklanjuti, dan tidak hanya sekadar dijanjikan saja. *ode

Komentar