nusabali

Minim Anggaran, Terapkan Program Silang Pinjam Buku

  • www.nusabali.com-minim-anggaran-terapkan-program-silang-pinjam-buku

Banyak SD di Tabanan Belum Punya Gedung Perpustakaan 

TABANAN, NusaBali

Masih banyak sekolah dasar di Kabupaten Tabanan belum mempunyai gedung khusus perpustakaan. Sehingga sebagian besar masih memanfaatkan ruang kepala sekolah maupun ruang kelas yang disekat menjadi ruang baca. Di samping itu, juga tidak memiliki petugas khusus perpustakaan. Biasanya petugas perpustakaan dirangkap oleh guru atau pegawai tata usaha (TU),  sehingga pelayanan tidak maksimal.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan Wayan Kotio, menjelaskan dari pemantauan di lapangan, memang sebagain besar SD yang ada di Tabanan belum punya gedung khusus perpustakaan. Tetapi ruang perpustakaan sudah tersedia. “Biasanya memanfaatkan ruang kepala sekolah atau ruang kelas yang disekat jadi ruang baca,” ujarnya, Kamis (2/8).

Diakuinya, buku yang ada di sekolah dasar biasanya dominan buku pelajaran. Untuk buku-buku bahan bacaan cenderung lebih sedikit. Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan sudah membuat program silang yakni pinjam buku setiap tiga bulan sekali bagi sekolah yang menginginkan.

“Nanti program silang ini sekolah diberikan 100 eksemplar pinjam buku selama tiga bulan. Setelah itu ditarik dan dikasih pinjam ke sekolah lain. Tentu dengan judul buku yang berbeda,” jelasnya.

Program seperti ini dijalankan karena pihaknya belum ada anggaran pengadaan buku ke masing-masing sekolah dasar. “Kami belum ada anggaran seperti itu. Kami jalankan program silang sudah dari dulu. Dan ini tergantung dari pengusulan ke kami. Jika tidak ada yang mengusul tidak kami berikan. Sebab dulu sempat diberikan ke setiap sekolah, ketika kami ambil buku yang diberikan masih di dalam kardus,” kata Kotio.

Sedangkan terkait belum tersedianya gedung khusus perpustakaan sebenarnya tidak masalah. Yang penting disediakan ruang baca, sebab mengajarkan budaya membaca kepada anak memang harus dirintis sejak usia dini. Karena membaca itu salah satu cara untuk pembentukan karakter anak.

“Tidak masalah sebenarnya (tidak memiliki gedung perpustakaan, Red). Meski standar perpustakaan itu harus ada fasilitas lengkap, dan ruang baca luas. Namun yang terpenting rasa nyaman itu sudah bisa diciptakan, tidak masalah. Karena perpustakaan itu bukan tempat untuk baca saja, tetapi diskusi dan cari pengalaman,” beber Kutio.

Dan untuk memanfaatkan fasilitas yang ada tersebut, pihaknya sudah melakukan pembinaan ke sekolah dasar yang ada. Sekitar 327 SD yang menjadi binaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan. Sementara SMP dengan jumlah 42, SMA/SMK 34. “Kalau untuk SMP dan SMA mereka rata-rata sudah punya gedung perpustakaan, tinggal SD yang belum,” tandasnya. *dek

Komentar