nusabali

7 Ibu Hamil Positif HIV

  • www.nusabali.com-7-ibu-hamil-positif-hiv

Sukawati paling rawan penularan HIV karena penduduknya heterogen. Tapi, seluruh desa di Gianyar ada pengidap HIV.

GIANYAR,  NusaBali

Dinas Kesehatan Gianyar mencatat tujuh ibu hamil positif terinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) tahun 2018. Temuan ini didapatkan dari total 3.549 ibu hamil yang melakukan tes HIV di Puskesmas maupun rumah sakit penyedia layanan pemeriksaan HIV.

Seperti fenomena gunung es, Dinkes memperkirakan masih ada ibu hamil positif HIV yang belum terdata. "Perkiraan kami, ada sekitar 7.000an ibu hamil di Gianyar. Yang mau melakukan tes periode Januari-Juni 2018 ini 3.549, selebihnya tidak bisa kami paksakan. Banyak alasan, kadang takut ambil darah,’’ ungkap Plh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Nyoman Astawa saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/8).

Penularan infeksi HIV dari seorang ibu HIV positif pada bayinya dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, atau pun menyusui. Hal ini sejatinya dapat dicegah melalui program PMTCT (Prevention of Mother To Child HIV Transmission). Hanya saja,  kesuksesan program ini tergantung dari kemauan ibu hamil itu sendiri. "Makanya sering kami imbau agar sedini mungkin melakukan tes HIV. Sebaiknya sebelum menikah, calon pengantin sama-sama tes. Jika positif HIV kan bisa sejak awal dilakukan PMTCT ini. Sayangnya, banyak kami temui di lapangan, bumil (ibu hamil) baru lapor dirinya positif HIV ketika mau lahiran," ujarnya.

Terhadap tujuh bumil positif HIV ini, kata Nyoman Astawa, sudah mendapat pendampingan dari Puskesmas terdekat. Tahun 2017, dari total 6.279 ibu hamil yang melakukan tes HIV, 16 di antaranya positif. "Tahun lalu PMTCT ini sudah banyak yang berhasil, bayi yang lahir negatif HIV," jelasnya. Pihaknya pun berharap tujuh bumil ini bisa memutus penularan HIV kepada calon bayinya.

Untuk diketahui, periode Januari-Juni 2018 ini terungkap 87 kasus baru penderita HIV di Gianyar. Jumlah tersebut didapatkan dari total 4.339 orang yang melakukan tes HIV. Sedangkan di tahun 2017, dari 8.845 orang yang melakukan tes HIV diketahui 364 di antaranya positif HIV. Menurut Nyoman Astawa, terungkapnya kasus baru ini tidak semata-mata buruk. Sebab di sisi lain, mengindikasikan kesadaran masyarakat terhadap virus ini semakin tinggi. Terbukti dengan antusias masyarakat melakukan tes. Dari 87 kasus baru ini, 11 di antaranya masih usia anak-anak. Selebihnya, menginfeksi masyarakat usia produktif. "Tahun 2018 ini ada 11 anak yang dapat ARV," jelasnya.

Kecamatan yang paling rawan penularan virus ini adalah Sukawati. Hanya saja pihaknya enggan membeberkan data pengidap HIV per kecamatan. "Sukawati paling rawan penularan HIV karena penduduknya heterogen. Tapi, seluruh desa di Gianyar ada pengidap HIV," ungkapnya.

Dijelaskan Nyoman Astawa, kasus HIV di Gianyar per Juni tahun 2017 sebanyak 1.429 kasus. Jumlah ini meningkat drastis dari tahun 2007 yang hanya 58 orang. "Ini terungkap dampak dari dibukanya pelayanan yang lebih dekat ddngan masyarakat. Dulu hanya sedikit yang tercatat karena pemeriksaan hanya difokuskan di Sanglah," jelasnya. Dalam hal jumlah kasus, bumi seni Gianyar menduduki urutan ke-4 setelah Denpasar,  Badung, dan Buleleng.

Terkait upaya pencegahan dan pengendalian HIV-Aids, dilakukan mulai dari hulu sampai hilir. Mulai dari promosi kesehatan menyasar masyarakat, pemberdayaan generasi muda melalui KSPAN (Kelompok Siswa Peduli Aids & Narkoba), hingga upaya pencegahan dengan memperhatikan jalur-jalur transmisinya. Seperti transmisi seksual, transmisi melalui alat suntik pada pengguna napza, dan transmisi melalui penularan dari ibu kepada calon bayinya. Untuk pelayanan, saat ini ada 13 Puskesmas dan 2 RS swasta yaitu RSU Ganesha dan RSU Ari Santi yang telah memiliki layanan tes HIV secara gratis dan rahasia. "Untuk rujukan, RSUD Sanjiwani telah memiliki layanan lengkap baik tes HIV, perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA dengan terapi obat ARV (anti retro viral). Ada juga pelayanan satelit ARV di UPT Kesmas Ubud II," jelasnya.*nvi

Komentar