nusabali

Pemkab Musi Rawas Belajar Entaskan Kemiskinan di Bangli

  • www.nusabali.com-pemkab-musi-rawas-belajar-entaskan-kemiskinan-di-bangli

Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, menerima kunjungan kerja Pemkab Musi Rawas, Sumatera Selatan, di gedung BMB Kantor Bupati Bangli, Selasa (31/7).

BANGLI, NusaBali

Pemkab Musi Rawas pelajari strategi pengentasan kemiskinan dan pengelolaan masalah sosial kemasyarakatan. Rombongan dipimpin Asisten III Setda Kabupaten Musi Rawas, H Edi Iswato.

Wabup Sedana Arta mengungkapkan, kemiskinan di Bangli masih berada pada angka 8.995 kepala keluarga (KK). Namun dalam kurun tiga tahun terakhir (2015-2017) data kemiskinan mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2015, berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Bangli, jumlah KK miskin di Bangli mecapai 11.055. Artinya dalam tiga tahun terakhir kemiskinan di Bangli bisa diturunkan  sebanyak 2.060 KK atau 18,6%.

Mengentaskan kemiskinan, Pemkab Bangli merancang program inovasi seperti program Kamis sebagai hari pengentasan kemiskinan. Dalam program ini, Dinas Sosial bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait turun ke kantong kemiskinannya tinggi. Ada pula  program Nyama Anyar dan Oka Anyar. Dalam program Nyama Anyar ini mulai dari Bupati, Wakil Bupati, pejabat eselon II, II, IV sampai kepala sekolah wajib memiliki keluarga pra sejahtera binaan. “Khusus untuk bupati, wajib memiliki lima keluarga binaan. Wakil Bupati tiga keluarga binaan, eselon II wajib memiliki dua keluarga binaan” jelasnya.

Sedangkan program Oka Anyar, guru-guru diwajibkan membina siswa yang berpotensi putus sekolah. Selain itu, kita juga memiliki program bedah rumah, pelatihan keterampilan bagi KK miskin, baik pelatihan keterampilan menjahit, membuat dupa, membuat sandal, menghias anyaman bambu dan sebagainya. “Melalui program ini, kami targetkan kemiskinan di Bangli secara bertahap bisa diturunkan,” harap Wabup Sedana Arta.

Sementara Asisten III Setda Musi Rawas, H Edi Iswato, memilih Bangli sebagai lokus kunjungan karena berdasarkan informasi dari media sosial dan internet. Menurutnya, khusus persoalan sosial kemasyarakatan, Musi Rawas merupakan kabupaten multi etnis dan multi agama karena Musi Rawas merupakan daerah yang banyak didatangi pendatang karena dulunya merupakan daerah tujuan transmigrasi. “Di samping penduduk asli, kami juga banyak  didatangi pendatang, salah satunya dari Bali,” ujarnya. Ia berharap melalui kunjungan ini, banyak hal yang bisa didapatkan untuk kemajuan Kabupaten Musi Rawas. *

Komentar