nusabali

BBMKG Warning Gelombang Tinggi 4 Meter

  • www.nusabali.com-bbmkg-warning-gelombang-tinggi-4-meter

Gelombang mencapai tinggi 4 meter diprakirakan akan terjadi hingga sepekan ke depan.

MANGUPURA, NusaBali

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dalam sepekan mendatang di perairan Selatan Pulau Bali. Gelombang yang tergolong ekstrem ini dipengaruhi oleh gelombang swell (alun) yang terjadi di sebelah barat Australia. Gelombang swell ini menekan ke utara membuat rambatannya hingga ke perairan Selatan Indonesia yakni Jawa, Bali, NTB, dan NTT. Forcaster On Duty BBMKG Wilayah III Denpasar Hilma Nurul, dikonfirmasi, Senin (30/7), mengatakan gelombang tinggi yang terjadi belakangan dan diprakirakan akan terus terjadi hingga sepekan ke depan merupakan rambatan alun dari perairan Barat Australia.

Menurutnya, berdasarkan data angin di wilayah Bali saat ini kondisinya normal. Dimana kecepatan angin 8 – 35 kilometer per jam. Gelombang besar yang perlu diwaspadai dalam sepekan ke depan adalah di perairan Selatan Bali. Seperti Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, dan Samudra Hindia di Selatan Bali.  “Jadi, yang diatensi adalah perairan Selatan Bali seperti Pantai Kuta, Sanur, Pandawa, Pecatu, Uluwatu, dan pesisir selatan lainya,” tuturnya.

Dari hasil analisa, BBMKG diprakirakan dua hari ke depan di perairan Selatan Bali akan terjadi gelombang setinggi 4 meter. Ini tergolong ekstrem. Karena menurut BBMKG, jika gelombang tingginya lebih dari 2 meter dikategorikan ekstrem.

“Kami mengimbau masyarakat terutama para nelayan, pengguna dan penyedia jasa transportasi laut yang hendak melaut untuk mewaspadai ketinggian gelombang ini. Terutama yang melakukan aktivitas di sekitar perairan Selatan Bali,” kata Nurul.

Terkait jadwal buka tutup pelabuhan, Nurul mengatakan ketinggian gelombang ini tak terjadi sepanjang hari. Kejadian tinggi gelombang dalam sehari ada saatnya tinggi dan mereda. Untuk kewenangan buka tutup pelayaran di pelabuhan merupakan kewenangan dari instansi dari pelabuhan. “Mereka yang lebih tahu, kira-kira jam berapa akan terjadi gelombang naik dan reda. Kami hanya menyarankan agar mereka terus meng-up-date data perubahan kondisi yang kami keluarkan setiap terjadi perubahan. Kami setiap hari terus mengirim informasi cuaca ini kepada instansi terkait,” tuturnya.  Sementara mengenai kondisi kecepatan angin, untuk dua hari ke depan masih kategori normal.

Sementara itu, Koordinator Balawista Kabupaten Badung I Ketut Ipel membenarkan terjadi gelombang tinggi di pesisir Badung, kemarin. Dia mengatakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan pihaknya menutup akses untuk berenang di Pantai Kuta hingga Kuta Utara.

“Tadi (kemarin) pagi ombaknya besar. Kami tak mau ambil risiko dan menutup akses untuk mandi di Pantai Kuta hingga Kuta Utara. Selain itu kami siagakan personel untuk melakukan pengawasan ketat kepada setiap pengunjung pantai,” ungkap Ipel. *p

Komentar