nusabali

Pantai Lebih Kembali Diterjang Gelombang Pasang

  • www.nusabali.com-pantai-lebih-kembali-diterjang-gelombang-pasang

Kawasan wisata kuliner khas be pasih (ikan laut) di Pantai Lebih, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar kembali diterjang ombak besar, Senin (30/7) pagi.

GIANYAR,  NusaBali
Air laut sampai masuk ke warung-warung lesehan. Genangan air laut pun sempat meluber sampai ke Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra, yang berjarak sekitar 100 meter arah utara dari tepi laut. Amuk gelombang pasang setinggi 5 meter di Pantai Lebih kemarin pagi berlangsung sejak pukul 8.30 Wita hingga 10.00 Wita. Akibatnya, areal parkir wisata kuler Pantai Lebih sempat tergenang air laut setinggi betis orang dewasa. Sejumlah pengunjung yang hendak menikmati kuliner be pasih pun balik kucing.

Walhasil, sejak pagi hingga siang kemarin pengunjung warung-warung kuliner di Pantai Lebih sepi. Sedangkan para pedagang sibuk mengelap lantainya yang basah diterjang air laut. "Tadi genang air laut sempat setinggi lutut. Air laut sampai masuk ke dalam warung," ungkap I Made Yudianta, pengelola warung ‘Made’ yang spesial sajikan ikan nyat-nyat, kepada NusaBali di Pantai Lebih, Senin siang.

Menurut Made Yudianta, dirinya dengan dibantu 3 karyawan sejak pagi sibuk bersih-bersih. Omzetnya pun turun drastis akibat bencana gelombang pasang yang untuk kesekian kalinya menerjang sejak sepekan lalu ini. "Sejak gelombang tinggi seminggu terakhir,  kita terpaksa mengurangi produksi supaya tidak rugi. Kemarin-kemarin masih ada tamu, per hari bisa sampai 1.000 orang. Tapi hari ini, belum ada satu pun pelanggan datang makan di warung saya," keluh Yudianta.

Seingat Yudianta, tingginya genngan air laut seperti ini baru pertama kali terjadi. "Saya sudah 30 tahun jualan di sini (Pantai Lebih). Tumben hari ini air sampai masuk ke dalam warung. Perkiraan semula, 29 Juli kan sudah selesai gelombang pasang. Tapi nyatanya,  hari ini ada lagi bahkan paling parah," katanya.

Sementara, Kordinator Balawista Pos III Pantai Lebih, Nyoman Suwanta, menyatakan akibat gelombang tinggi, terjadi kerusakan trotoar dan tanggul (batu penyangga) di Pantai Lebih. Sebagai solusi, pihaknya bersama warga setempat membuat gorong-gorong ‘darurat’ untuk mengalirkan air laut. Siangnya sekitar pukul 14.00 Wita, petugas BPBD Gianyar melakukan upaya penyedotan genangan air laut di Pantai Lebih.

Pantauan NusaBali, Sekda Kabupaten Gianyar Wisnu Wijaya sempat terjun lakukan peninjauan Pantai Lebih, Senin kemarin. Sekda Wisnu Wijaya terjun dengan didampingi anggota Komisi III DPRD Gianyar AA Gede Agung Wira Mantara, Camat Gianyar I Ketut Suastika, jajaran Dinas Sosial Gianyar, BPBD Gianyar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar, dan Perbekel Lebih I Wayan Gede Pradnyana.

“Pemkab Gianyar pada tahap awal akan memberikan penanganan pompa air guna menguras air laut yang menggenangi Pantai Lebih. Kita juga akan membuat sodetan pembuangan air laut di Pantai Lebih,” ujar Sekda Wisnu Wijaya di Pantai Lebih, kemarin siang.

Wisnu Wijaya pun meminta kepada BPBD Gianyaruntuk mendata sejumlah kerusakan yang terjadi akibat gelombang pasang. Kepada Dinas Sosial Gianyar, pihaknya juga meminta dibuatkan kajian terkait dampak sosial, termasuk nelayan tak bisa melaut, akibat gelombang besar ini.

Menurut Wisnu Wijaya, bencana gelombang pasang kali ini sangat berdampak bagi para nelayan. Karena tak bisa melaut, pendapatan nelayan nihil. “Dengan musibah sekarang, dipastikan para nelayan tidak melaut beberapa waktu. Hal ini akan ditindaklanjuti dengan memberikan bahan pokok seperti beras, mie instan, dan lainnya” janji Wisnu Wijaya.

Sementara itu, ombak setinggi 6 meter juga menerjang pesisir pantai di Desa Kampung Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Senin siang. Bahkan, air laut meluap hingga ke pemukiman warga. Akibatnya, 3 kepala keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya yang dalam posisi lebih aman. Selain itu, air laut juga masuk ke tengah warung dan menghancurkan sebuah tempat peristirahatan semi permanen di pesisir pantai Desa Kampung Kusamba.

Awalnya, ombak di kawasan ini landai-andai saja kemarin pagi. Namun, siang sekitar pukul 11.00 Wita, tiba-tiba datang menerjang ombak setinggi 6 meter. Dalam bencana ini, sedikitnya 7 warung di pesisir panti langsung kemasukan air laut, sementara pemiliknya lari menyelamatkan diri dan meninggalkan barang dagangan mereka. *nvi,wan

Komentar