nusabali

Simulasi Bencana Dikagetkan Gempa Nyata

  • www.nusabali.com-simulasi-bencana-dikagetkan-gempa-nyata

Jajaran BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar menggelar simulasi Bencana Gempa dan Tsunami di Pantai Siyut, Desa Tulikup,  Kecamatan Gianyar, Gianyar, Minggu (29/7) pagi.

GIANYAR,  NusaBali

Simulasi ini dilakukan senyata terjadi bencana. Simulasi ini terkasan sebuah mitigasi bencana nyata. Karena di wilayah Gianyar dan sekitarnya sempat diguncang gempa berkekuatan 6,4 SR (skala richter). Gempa berpusat di Lombok Timur,  Nusa Tenggara Barat itu terjadi sekitar pukul 07.30 wita. Saat itu peserta simulasi sedang persiapan apel latihan bencana gempa dan tsunami. Raut wajah tegang tampak dari peserta simulasi yang kebanyakan anak-anak. Atap warung di pinggir Pantai Siyut terlihat bergoyang. Selanjutnya, bertepatan dilaksanakan simulasi terjadi gempa susulan pukul 09.50 Wita. Simulasi terus dilanjutkan di tengah terjadi gempa sungguhan. Namun, beruntung tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Skenario dalam simulasi itu diawali BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengeluarkan peringatan bahwa terjadi gempa berpotensi tsunami. Saat tsunami terjadi, masyarakat Desa Tulikup terutama yang dekat pesisir berlarian menyelamatkan diri menuju jalur evakuasi yang telah ditentukan yakni SD Negeri 5 Desa Tulikup. Selanjutnya petugas BPBD dengan Tim Reaksi Cepat melakukan penyelamatan korban yang terkena dampak tsunami, dibantu instansi seperti TNI/Polri, kesehatan, rumah sakit, PU, Satpol PP dan instansi terkait lainnya.

Kepala BPBD Kabupaten Gianyar AA Oka Digjaya mengatakan, simulasi bertujuan memberi pengetahuan dan meningkatkan kewaspadaan tentang bahaya bencana alam. Simulasi juga untuk melatih kesiapan petugas dalam keadaan darurat. “Simulasi ini dirancang untuk memberikan pelatihan, mengurangi kebingungan dan memastikan kesiapan prosedur dan peralatan tanggap darurat," jelasnya.

Ditambahkan Oka Digjaya, kesiapsiagaan merupakan hal yang penting dan harus dibangun pada setiap tingkat kelompok masyarakat. Pengalaman menunjukkan bahwa kehancuran akibat bencana dapat dikurangi jika semua orang lebih siap menghadapi bencana. Dalam simulasi yang berlangsung sampai setengah hari itu dikerahkan beberapa armada di antaranya ambulance, mobil pemadam kebakaran, alat berat dan sepeda motor dari Tim Reaksi Cepat. Hadir dalam simulasi itu Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo. *nvi

Komentar