nusabali

Pastika Gelar 98 Simakrama Selama 10 Tahun

  • www.nusabali.com-pastika-gelar-98-simakrama-selama-10-tahun
  • www.nusabali.com-pastika-gelar-98-simakrama-selama-10-tahun

Pada simakrama terakhir, Gubernur Pastika minta maaf. Simakrama juga diisi testimoni Taruna Akpol alumni SMAN Bali Mandara.

DENPASAR, NusaBali
Selama menjabat Gubernur Bali dua periode 2008–2013 dan 2013–2018, Made Mangku Pastika telah menggelar 98 simakrama. Pada simakrama ke-98 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali di Denpasar, Sabtu (28/7) pagi, Pastika menyampaikan permintaan maaf.  Pastika yang akan purnatugas pada 29 Agustus 2018 itu secara khusus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bali, apabila dalam penyampaiannya selama simakrama ada yang tidak pas.

“Hari ini (kemarin) adalah simakrama yang terakhir. Saya mohon maaf bila selama ini dalam pelaksanaan simakrama, penyampaiannya tidak tepat dan menyinggung perasaan,” tutur Pastika. Simakrama kemarin juga dihadiri lima orang tamu dari Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), yang salah satunya adalah I Gede Agung Sukamara alumni SMAN Bali Mandara.

Tidak mau melewatkan moment tersebut, Pastika langsung menunjukkan keberhasilan program Bali Mandara, di mana salah satunya adalah kebanggaannya mendirikan sekolah berkualitas untuk anak pintar namun berasal dari keluarga miskin. Pastika meminta Taruna Akpol tahun 2017 dari alumni SMAN Bali Mandara Agung Sukamara memberikan testimoni perjalanannya menempuh pendidikan hingga menjadi Taruna Akpol.

Agung Sukamara naik ke podium bersama 4 Taruna Akpol asal Bali lainnya yakni Putu Agum Guntara, taruna paling senior dari 5 orang yang hadir kemarin. Kemudian ada I Made Adi Ramajaya, I Komang Andika Aditya Prabu, Kadek Agus Surya Darma.

“Kalian beri hormat dulu kepada hadirin dan rakyat Bali,” ujar Pastika di simakrama bertema, ‘Menyambut Cagub dan Cawagub Terpilih’.  Simakrama kemarin dihadiri Wakil Gubernur Bali terpilih 2018–2023 Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). Sementara Cagub Bali terpilih Wayan Koster tidak bisa hadir. Sedangkan Gubernur Pastika didampingi Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Kepala Inspektorat Pemprov Bali I Wayan Sugiada.  

Agung Sukamara terlebih dulu membeber latar belakang dirinya bisa menjadi Taruna Akpol. “Kalau tidak ada SMAN Bali Mandara mungkin nasib saya berakhir dan selesai menjadi anak miskin, tidak bisa sekolah SMA dan tidak bisa menjadi Taruna Akpol. Terima kasih kepada Pak Gubernur Made Mangku Pastika dan terima kasih kepada rakyat Bali,” tutur Agung Sukamara yang orangtuanya bekerja sebagai buruh.

Agung Sukamara pun meminta program Bali Mandara supaya dilanjutkan oleh Cagub-Cawagub terpilih Wayan Koster–Cok Ace. “Saya hanya anak buruh, saya bisa berdiri di simakrama ini karena adanya program Bali Mandara. Saya berharap Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang terpilih melanjutkan program Bali Mandara,” kata Agung Sukamara yang juga Demustar (Dewan Musyawarah Taruna) di Akpol.

Pastika kemudian mempersilakan Taruna Akpol meninggalkan acara simakrama, karena Taruna Akpol harus berangkat kembali ke Semarang, Jawa Tengah.

“Kalian harus menjadi orang-orang terbaik dalam mewakili Bali. Ingat kalian bisa menjadi Taruna Akpol karena dibiayai uang rakyat. Setiap butir nasi yang kalian makan itu dibeli dengan uang rakyat. Maka baik-baiklah kalian, dan tempuh pendidikan sampai berprestasi,” tegas mantan Kapolda Bali yang dijawab, “Siap”, oleh para Taruna Akpol.

Pastika menyebutkan Taruna Akpol alumni SMAN Bali Mandara adalah anak miskin yang sangat terbantu oleh program Bali Mandara. “Kalau Taruna Akpol ini tidak memiliki jiwa kepemimpinan bagus, dia tidak mungkin menjabat Demustar di Akpol. Demustar itu Dewan Musyawarah Taruna. Itu sama dengan DPR-nya Taruna Akpol. Di SMAN Bali Mandara itu mereka diajari kepemimpinan. Jadi kita bangga lah, mudah-mudahan anak- anak miskin di Bali juga bisa seperti Taruna Akpol ini,” ujar mantan Asisten Perencanaan Kapolri, ini.

Menurut Pastika, banyak hal masih harus dilakukan di Bali, apalagi dengan perubahan situasi yang terus terjadi sehingga masyarakat Bali harus bisa mengantisipasi hal ini secara proaktif agar tidak termakan oleh gelombang perubahan. Cagub-Cawagub terpilih pun diharapkan bisa melanjutkan pembangunan Bali ke depan agar lebih baik.  “Kemarin saya bertemu dengan Cagub terpilih Wayan Koster di Rumah Aspirasi. Saya berharap program-program Pemprov Bali yang sedang berjalan dan positif bisa dilanjutkan,” tegas Pastika.

Seusai simakrama Pastika mengatakan tidak mudah bagi seorang Gubernur untuk menggelar simakrama dengan masyarakat. “Tidak gampang, perlu keberanian, perlu kerendahan hati, perlu kesabaran, perlu transparansi, perlu akuntabilitas. Makanya di seluruh Indonesia cuma ada di Bali,” katanya.

Meski masih memiliki waktu satu bulan menjabat, hingga 29 Agustus 2018, Pastika memastikan tidak menggelar lagi simakrama karena kepadatan kegiatan di bulan Agustus mendatang, seperti ulang tahun Pemerintah Provinsi Bali (14 Agustus), HUT RI (17 Agustus), dan rencana kunjungan Presiden RI Joko Widodo. *nat

Komentar