Dermaga Rusak, Antrean Panjang
Kapal Ferry tabrak mistar Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Rabu (25/7).
AMLAPURA, NusaBali
Dampaknya, Dermaga II rusak dan menimbulkan antrean panjang. Bongkar muat di pelabuhan juga terganggu ombak pantai. Antrean terjadi dari Pelabuhan Padangbai hingga Banjar Tengading, Desa Antiga atau sejauh 500 meter. Sebagian antre di Rest Area Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod. Para penumpang mesti menunggu giliran berlayar hingga 6 jam.
Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, I Wayan Rusta, menerangkan saat salah satu kapal melakukan bongkaran di Dermaga II, bagian mistar dermaga tersenggol ujung ramdor kapal. Dampaknya mistar jadi bengkok. Sempat dilakukan perbaikan namun hasilnya kurang optimal. Sehingga buat sementara mengoptimalkan bongkar muat di dermaga I. “Di Dermaga I juga aktivitasnya belum normal, makanya terjadi antrean panjang,” jelas Wayan Rusta, Kamis (26/7).
Wayan Rusta menambahkan, kapal yang datang dari Pelabuhan Lembar lebih banyak melakukan bongkaran, jarang memuat penumpang di Pelabuhan Padangbai untuk kembali ke Pelabuhan Lembar. Sebab, ombak pantai sangat membahayakan penumpang jika bongkar muat dipaksakan. Dermaga II selain untuk bongkar muat kapal Ferry yang melayani penyeberangan di Selat Lombok juga melayani penyeberangan ke Nusa Penida, Klungkung. Praktis lima kapal ke Nusa Penida kurang optimal melakukan aktivitasnya.
Pelayanan dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar mengoperasikan 34 kapal, kenyataannya lebih banyak kapal yang lego jangkar. Banyak yang tidak berani berlayar karena cuaca buruk di Selat Lombok. Berdasarkan rilis dari Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, cuaca Selat Lombok bagian utara dengan kecepatan angin 4-15 knots dan tinggi gelombang berkisar 0,5-1,5 meter. Sedangkan Selat Lombok bagian selatan dengan kecepatan angin 4-20 knots dan tinggi gelombang kisaran 0,5-3,5 meter. Sementara Perwira Pengawas Polsek Kawasan Laut Padangbai, AKP I Gede Suparwata, mengatakan antrean terjadi sejak Kamis pagi. *k16
Dampaknya, Dermaga II rusak dan menimbulkan antrean panjang. Bongkar muat di pelabuhan juga terganggu ombak pantai. Antrean terjadi dari Pelabuhan Padangbai hingga Banjar Tengading, Desa Antiga atau sejauh 500 meter. Sebagian antre di Rest Area Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod. Para penumpang mesti menunggu giliran berlayar hingga 6 jam.
Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, I Wayan Rusta, menerangkan saat salah satu kapal melakukan bongkaran di Dermaga II, bagian mistar dermaga tersenggol ujung ramdor kapal. Dampaknya mistar jadi bengkok. Sempat dilakukan perbaikan namun hasilnya kurang optimal. Sehingga buat sementara mengoptimalkan bongkar muat di dermaga I. “Di Dermaga I juga aktivitasnya belum normal, makanya terjadi antrean panjang,” jelas Wayan Rusta, Kamis (26/7).
Wayan Rusta menambahkan, kapal yang datang dari Pelabuhan Lembar lebih banyak melakukan bongkaran, jarang memuat penumpang di Pelabuhan Padangbai untuk kembali ke Pelabuhan Lembar. Sebab, ombak pantai sangat membahayakan penumpang jika bongkar muat dipaksakan. Dermaga II selain untuk bongkar muat kapal Ferry yang melayani penyeberangan di Selat Lombok juga melayani penyeberangan ke Nusa Penida, Klungkung. Praktis lima kapal ke Nusa Penida kurang optimal melakukan aktivitasnya.
Pelayanan dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar mengoperasikan 34 kapal, kenyataannya lebih banyak kapal yang lego jangkar. Banyak yang tidak berani berlayar karena cuaca buruk di Selat Lombok. Berdasarkan rilis dari Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, cuaca Selat Lombok bagian utara dengan kecepatan angin 4-15 knots dan tinggi gelombang berkisar 0,5-1,5 meter. Sedangkan Selat Lombok bagian selatan dengan kecepatan angin 4-20 knots dan tinggi gelombang kisaran 0,5-3,5 meter. Sementara Perwira Pengawas Polsek Kawasan Laut Padangbai, AKP I Gede Suparwata, mengatakan antrean terjadi sejak Kamis pagi. *k16
Komentar