nusabali

Diamuk Gelombang, Setra Hancur, Tembok Sengker Pura Juga Ambruk

  • www.nusabali.com-diamuk-gelombang-setra-hancur-tembok-sengker-pura-juga-ambruk

Setra Desa Pakraman Tukad Besi, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem porakporanda akibat diterjang gelombang pasang, Rabu (25/7) pagi.

AMLAPURA, NusaBali
Setidaknya ada 3 liang kubur di setra ini hanyut ke laut akibat tergerus abrasi. Selain itu, areal setra juga tertimbun pasir. Pantauan NusaBali di lokasi, Kamis (26/7), areal Setra Desa Pakraman Tukad Besi tampak rata dengan pasir. Hanya beberapa batu nisan yang terlihat menyembul setangah di atas permukaan pasir. Pohon besar yang ada di setra ini juga roboh ke tengah laut.

Penyarikan Desa Pakraman Tukad Besi, I Nengah Karyawan, mengatakan gelombang pasang yang porakporandakan setra ini terjadi Rabu pagi sekitar pukul 05.30 Wita. Sehari pasca diamuk gelombang pasang, krama setempat terjun ke lokasi setra untuk gotong royong mengumpulkan tulang belulang yang berserakan, Kamis pagi.

Nengah Karyawan sendiri ikut terjn ke Setra Desa Pakraman Tukad Besi untuk me-ngkoordinasikan gotong royong tersebut. "Ya, krama sudah telah gotong royong me-ngumpulkan tulang-tulang yang berserakan, untuk selanjutnya dikubur kembali," jelas Nengah Karyawan didampingi tokoh dari Banjar Biaslantang Kaler, Desa Purwekerti, I Gede Juliantara.

Selain menghancurkan setra, gelombang pasang Rabu pagi juga terjang 6 vila di Pantai Biaslantang Kaler, Desa Purwekerti, air laut masuk ke beberapa kamar. Keenam vila yang jadi korban amuk gelombang setinggi 5 meter itu, masing-masing Mlasti Beach Bungalow, Vila Saraswati, Vila Damai, Vila Agung, Asling Villa, dan Vila Felix.

Kondisi paling parah terjadi di Asling Villa, yang berisi 2 kamar. Pintu kedua kamar vila ini jebol diterjang air laut. Bahkan, kamar tamu dan dapur di vila ini sampai roboh. Sementara kolam di depan bangunan vila ini tertimbun pasir laut. Air meluber ke halaman vila, setelah tembok baja jebol diterjang ombak. Seluruh wisatawan yang menginap di Asling Villa telah dievakuasi.

Sementara itu, gelombang pasang kembali terjadi di pesisir pantai selatan Gianyar, Kamis pgi. Terjangan gelombang pasanng ini merobohkan tembok penyengker Pura Pesimpangan Ratu Gede di Pantai Pering, Desa Pering, Kecamatn Blahbatuh, Gianyar.

Tembok penyengker Pura Pesimpangan Ratu Gede Nusa yang roboh diterjang ombak besar kemarin pagi adalah bagian timur dan bagian utara. Selain itu, sejumlah arca (patung) di depan palinggih pura juga rusak. Bahkan, ada arca yang sampai tertanam pasir pantai. Pantauan NusaBali, pasir pantai sudah menimbun areal pura yang diempon oleh keluarga besar Puri Ageng Blahbatuh ini.

Menurut seorang warga Desa Pering, Ketut Sudira, tanda-tanda akan robohnya tembok penyengker Pura Pesimpangan Ratu Gede itu sudah terlihat pasca amuk gelombang pasang Rabu pagi. “Kemarin (Rabu) sudah kelihatan tembok ini berantakan. Beton ada yang diseret jauh ke utara. Tadi pagi (Kamis) saya ke sini, tahu-tahu tembok penyengker sudah roboh,” jelas Ketut Sudira di areal Pura Pesimpangan Ratu Gede kemarin.

Sudira mengatakan, dua arca yang berada di Palinggih Padmasana Pura Pesimpangan Ratu Gede pun ikut roboh. Sedangkan Palinggih Padamasana masih berdiri kokoh. Krama setempat sempat terjun bersih-bersih ke areal Pura Pesimpangan Ratu Gede, Kamis kemarin.

Menurut Sudira, air laut juga sampai membahasahi areal Wantilan Pura Suwun Kidul, pura yang berada di sebelah selatan Pura Pesimpangan Ratu Gede Nusa. Hingga Kamis kemarin, air laut tampak masih menggenangi halaman Wantilan Pura Suwun Kidul dan area Pura Pesimpangan Ratu Gede Nusa.

Sementara, kawasan wisata kuliner Pantai Lebih, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar kembali tergenang air laut setinggi lutut orang dewasa, Kamis kemarin. Air laut juga masih menghiasai separo traffic light Jalan BypPass Prof IB Mantra di depan pintu masuk Pantai Lebih.

Petugas Balawista Pos III Gianyar, Wayan Join Hermanto, mengatakan kondisi di Pantai Lebih tambah parah dibanding sehari sebelumnya. “Tapi, untungnya belum ada yang terdampak, karena masyarakat sudah tanggap akan ada ombak besar hari ini (kemari),” jelas Wayan Join.

Menurut Wayan Join, aktivitas nelayan di Pantai Lebih buat sementara masih diliburkan. “Perahu milik nelayan sudah diikat dan diamankan. Tidak ada lagi nelayan melaut, karena situasinya seperti ini,” papar Wayan Join. *k16,nvi

Komentar