Pembanguan RTH Bung Karno Tahap III Masuk Lelang
Proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno yang berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Sukasada Buleleng tahun ini sudah memasuki tender.
Pematung Wajib Stor Miniatur
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah kontraktor pun disebut sudah melakukan tawar- menawar terhadap proyek pembangunan lanjutan tahap ketiga. Khusus pembuatan patung Bung Karno, Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Perkimta Buleleng menyaratkan pematung wajib setor miniatur.
Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Kepala Bidang RTH, Dinas Perkimta Buleleng, Gede Melanderat seizin Plt Kadis Perkimta, Nyoman Suratini yang ditemui di kantornya Senin (23/7) kemarin. Menurutnya pembangunan tahap tiga ini cukup ketat, karena akan membangun patung Bung Karno sebagai ikon RTH dan juga satu patung Singa Ambara Raja di stage bagian belakang.
Kontraktor yang nantinya memenangkan tender, diharapkan dapat mendatangkan pematung yang benar-benar kompeten. Pihaknya pun melampirkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi seorang pematung profesional. “Karena ini monumental dan dirancang sebagai kawasan heritage, tidak ada kata ketidaksesuaikan dalam pembangunan patung Bung Karno, terutama pada bagian face-nya,” ungkap dia.
Patung berbahan logam senilai Rp 2,5 miliar itu disyaratkan oleh pihaknya digarap oleh pematung yang memang benar-benar memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi dalam membuat patung. Bahkan pihaknya juga memasang syarat pembuatnya harus mengantongi sertifikat penghargaan, atau sertifikat MURI khusus karyanya dalam membuat patung.
Persyarat itu pun akan dilampirkan dalam dokumen konstruksi yang akan diajukan oleh kontraktor yang memenangkan tender lelang di Bagian Layanan Pengadaan (BLP). Setelah ada pemenangnya, kontraktor yang berwenang wajib menyetorkan miniatur patung sesuai dengan gambar yang diserahkan Perkimta. Jika sudah dianggap cocok baru akan dibangun hingga batas waktu akhir empat bulan kedepan.
Sesuai dengan rencana, patung Bung Karno akan dibuat setinggi 8 meter yang akan berdiri di atas pedestal yang sudah dibangun. Sehingga jika dihitung dari bawah hingga bagian teratas memiliki tinggi 16,5 meter. Sementara tu seluruh proyek pembangunam tahap III RTH Bung Karno ditargetkan tuntas pada bulan Desember mendatang, dengan total anggaran, Rp 5,8 miliar. Selain pembangunan patung Bung Karno dan patung Singa, sisa anggaran juga akan dipergunakan untuk pembangunan finishing lainnya. Seperti saluran irigasi dan pembangunan sumber listrik.
Setelah pembangunan tahap ketiga rampung Melanderat pun menjelaskan pembangunan RTH Bung Karno belum usai. Diperkirakan benar-benar finish di tahap IVdi tahun 2019. Untuk merampungkan seluruh elemennya, di tahap IVPemkab Buleleng masih harus menyisihkan anggaran Rp 11 miliar untuk itu.
Anggaran itu disebutnya akan digunakan untuk membangun wantilan dan air mancur menari di bagian belakang RTH seluas dua hektare. Sesuai dengan rencana awal, RTH Bung Karno dengan kemegahannya akan terbangun di Buleleng dengan anggaran Rp 32 miliar. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah kontraktor pun disebut sudah melakukan tawar- menawar terhadap proyek pembangunan lanjutan tahap ketiga. Khusus pembuatan patung Bung Karno, Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Perkimta Buleleng menyaratkan pematung wajib setor miniatur.
Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Kepala Bidang RTH, Dinas Perkimta Buleleng, Gede Melanderat seizin Plt Kadis Perkimta, Nyoman Suratini yang ditemui di kantornya Senin (23/7) kemarin. Menurutnya pembangunan tahap tiga ini cukup ketat, karena akan membangun patung Bung Karno sebagai ikon RTH dan juga satu patung Singa Ambara Raja di stage bagian belakang.
Kontraktor yang nantinya memenangkan tender, diharapkan dapat mendatangkan pematung yang benar-benar kompeten. Pihaknya pun melampirkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi seorang pematung profesional. “Karena ini monumental dan dirancang sebagai kawasan heritage, tidak ada kata ketidaksesuaikan dalam pembangunan patung Bung Karno, terutama pada bagian face-nya,” ungkap dia.
Patung berbahan logam senilai Rp 2,5 miliar itu disyaratkan oleh pihaknya digarap oleh pematung yang memang benar-benar memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi dalam membuat patung. Bahkan pihaknya juga memasang syarat pembuatnya harus mengantongi sertifikat penghargaan, atau sertifikat MURI khusus karyanya dalam membuat patung.
Persyarat itu pun akan dilampirkan dalam dokumen konstruksi yang akan diajukan oleh kontraktor yang memenangkan tender lelang di Bagian Layanan Pengadaan (BLP). Setelah ada pemenangnya, kontraktor yang berwenang wajib menyetorkan miniatur patung sesuai dengan gambar yang diserahkan Perkimta. Jika sudah dianggap cocok baru akan dibangun hingga batas waktu akhir empat bulan kedepan.
Sesuai dengan rencana, patung Bung Karno akan dibuat setinggi 8 meter yang akan berdiri di atas pedestal yang sudah dibangun. Sehingga jika dihitung dari bawah hingga bagian teratas memiliki tinggi 16,5 meter. Sementara tu seluruh proyek pembangunam tahap III RTH Bung Karno ditargetkan tuntas pada bulan Desember mendatang, dengan total anggaran, Rp 5,8 miliar. Selain pembangunan patung Bung Karno dan patung Singa, sisa anggaran juga akan dipergunakan untuk pembangunan finishing lainnya. Seperti saluran irigasi dan pembangunan sumber listrik.
Setelah pembangunan tahap ketiga rampung Melanderat pun menjelaskan pembangunan RTH Bung Karno belum usai. Diperkirakan benar-benar finish di tahap IVdi tahun 2019. Untuk merampungkan seluruh elemennya, di tahap IVPemkab Buleleng masih harus menyisihkan anggaran Rp 11 miliar untuk itu.
Anggaran itu disebutnya akan digunakan untuk membangun wantilan dan air mancur menari di bagian belakang RTH seluas dua hektare. Sesuai dengan rencana awal, RTH Bung Karno dengan kemegahannya akan terbangun di Buleleng dengan anggaran Rp 32 miliar. *k23
Komentar