nusabali

Kemenhub Perketat Syarat Pelayaran

  • www.nusabali.com-kemenhub-perketat-syarat-pelayaran

Waspadai Gelombang Tinggi

JAKARTA, NusaBali
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan peringatan terkait gelombang tinggi di perairan Indonesia. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, saat ini situasi gelombang laut memiliki kecenderungan meningkat. Dia mengimbau daerah-daerah yang berada di garis pantai Samudera Hindia untuk selalu waspada terutama dalam transportasi dan pelayaran. Hal ini mengingat gelombang tinggi beberapa hari ke depan menimbulkan risiko di perairan selatan Indonesia.

"Ada satu kecenderungan secara masif terjadi sampai Oktober suatu waktu timbul kemungkinan ombak gelombang di daerah tersebut. Bahkan secara detail BKMG akan memberikan satu rekomendasi dari minggu ke minggu terhadap daerah-daerah yang secara khusus ditandai akan terjadi ombak gelombang," kata Menhub Budi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/7) seperti dilansir liputan6.

Dia meminta seluruh syahbandar untuk memberikan syarat-syarat yang lebih ketat dan memberikan satu pemahaman baik kapal penumpang, logistik dan tidak terkecuali pada kapal nelayan. Khusus untuk nelayan, mantan direktur Angkasa Pura II itu membuat program padat karya. Secara singkat Budi menjalankan program ini bisa berbentuk bersih-bersih pantai atau selokan serta membuat keramba ikan.

"Intinya saudara-saudara itu mendapatkan gaji dengan bekerja, kerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat," ucap Budi kepada para pewarta seperti dilansir cnnindonesia. Untuk program ini Kemenhub menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Sosial. Budi menyebut kampung-kampung nelayan di pantai selatan Sumatera dan Jawa yang bakal mendapat program tersebut.

Sebelumnya, BMKG menyebut potensi gelombang tinggi cukup bervariasi mulai dari barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga selatan Nusa Tenggara. "Potensi gelombang tinggi ini mulai dari 22 Juli hingga diperkirakan 26 Juli bahkan 28 Juli masih akan terjadi," terang Dwikorita. Tinggi gelombang diprediksi cukup bervariasi mulai dari 2,5 meter hingga 6 meter. Namun Dwikorita mengatakan puncak gelombang tinggi ini akan terjadi pada 24-25 Juli besok. *

Komentar