nusabali

Tommy Soeharto Tak Mau Berkarya Jadi Partai Gurem

  • www.nusabali.com-tommy-soeharto-tak-mau-berkarya-jadi-partai-gurem

Sebut Pasca Reformasi KKN Makin Parah

JAKARTA, NusaBali
Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) tidak ingin Partai Berkarya kalah di Pemilu 2019. Jika kalah, Partai Berkarya disebutnya tidak akan punya pengaruh apapun.

"Kami targetkan perubahan besar bangsa ini. Bagaimana bisa bikin perubahan, kalau cuma jadi partai gurem," ucap Tommy kepada wartawan di Hotel Loris, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/7). Tommy tak main-main pasang target kursi di DPR RI. Dia ingin Partai Berkarya tak hanya lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

"Kalau 4 persen diwujudkan dalam kursi, itu ada 23 kursi dari 575 kursi. Sementara kami target 80 kursi, jadi jauh daripada parliamentary threshold (ambang batas parlemen)," ucap Tommy. Tommy yakin partainya bisa mendapat 80 kursi DPR RI. Meski demikian, dia tahu partainya punya lawan-lawan yang berat.

"Bukan target ringan, tapi dengan kesungguhan kader Partai Berkarya yang daftar jadi caleg di dapilnya secara nasional, yakin 80 kursi," ucap Tommy. Saat ini, Partai Berkarya diisi oleh seluruh putra putri Presiden ke 2 Soeharto. Selain Tommy, Keluarga Cendana lain yang ikut adalah, Sigit Harjojudanto, Siti Hardiyanti Indra Rukmana (Tutut), Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).

Tak semua mendaftar menjadi Caleg. Hanya tiga yang maju sebagai caleg, yakni Tommy, Titiek, dan menantu Tutut, Muhammad Ali Reza. Kepada wartawan kemarin, Tommy juga menyentil pemerintahan pascareformasi. Baginya, tidak ada perbaikan dalam pembangunan di Indonesia.

"Reformasi janjikan KKN hilang, tapi nyatanya makin parah. Utang luar negeri semakin besar. Investasi asing pun semakin dimanja," kata Tommy. Menurut Tommy banyak rakyat kecewa dengan pemerintahan saat ini. Bagi Tommy, adanya pekerja asing membuat warga negara Indonesia tidak bisa mendapat pekerjaan. Sehingga, rakyat Indonesia tidak bisa membangun negaranya.

"Akhirnya, orang-orang pribumi dan Indonesia sendiri nggak bisa berbuat banyak," ucap Tommy. Tommy berharap partainya bisa menang dalam Pemilu 2018. Dengan begitu, dia perubahan Indonesia akan terasa. "Kita bisa lakukan perubahan yang lebih baik untuk Rakyat Indonesia," ucap Tommy dilansir detik.com. Selain itu, Tommy pun menyoroti masalah kecukupan pangan di Indonesia. Indonesia punya potensi yang tidak termaksimalkan.

"Kita dengan wilayah yang luas, kita punya potensi, bukan hanya swasembada, bahkan juga lumbung pangan dunia. Dan itu, tidak pernah terjadi atau diwujudkan pemerintah selama reformasi ini," kata Tommy. *

Komentar