nusabali

Warga Canggu Blokir Jalan ke Hotel Intercontinental

  • www.nusabali.com-warga-canggu-blokir-jalan-ke-hotel-intercontinental

Tuntutan warga Desa Canggu di antaranya, investor diminta merelakan jalan setapak menuju pura. Warga akhirnya memblokir jalan menuju hotel dengan batu kapur.  

MANGUPURA, NusaBali
Warga Desa Canggu, Kuta Utara, kembali mendatangi Hotel Canggu Intercontinental, Minggu (20/3) sekitar pukul 09.00 Wita. Puluhan warga dengan mengenakan pakaian adat madya, memblokir jalan dengan timbunan batu kapur persis di depan gerbang pintu masuk kawasan hotel yang sedang dalam proses pembangunan. 

Aksi tersebut sebagai bentuk kegeraman warga, karena tuntutan mereka yang diajukan pada akhir Januari 2016, sampai sekarang tak juga diindahkan pihak manajemen hotel. Aksi warga tersebut mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polsek Kuta Utara dan Polres Badung.

Sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemkab Badung juga mengawal aksi warga tersebut. Di antaranya Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Badung I Nyoman Suendi, Camat Kuta Utara AA Yuyun Hanura Eny.

Saat menggelar aksi beberapa tokoh masyarakat Desa Canggu juga ikut turun ke lapangan. Diantaranya Bendesa Adat Canggu I Nyoman Sujapa, Kelian Dinas Canggu I Wayan Mustara, dan Kelian Adat Banjar Canggu I Gugus Bades. Sedangkan warga setempat sekaligus anggota DPRD Badung, I Gede Aryantha, juga hadir. 

Perwakilan pihak hotel sebetulnya telah menemui warga. Sempat pula berdialog singkat dengan warga. Sayang dialog yang dilakukan tidak menghasilkan apa-apa. Karena yang warga inginkan bertemu langsung owner Hotel Canggu Intercontinental. Karena tak menghasilkan kesepakatan, warga kemudian melanjutkan aksinya.

Selain membuat timbunan batu kapur di depan pintu gerbang hotel, warga juga memasang spanduk bertulisan, ‘Kembalikan Jalan Ini Seperti Semula, Jalan Tidak Pernah Dijual, Jalan Tidak Pernah Dikontrakkan’. Warga akhirnya membubarkan diri setelah menumpahkan beberapa truk batu kapur persis di depan pintu gerbang.

Bendesa Adat Canggu I Nyoman Sujapa mengatakan aksi tersebut sebagai lanjutan dari hasil pertemuan pada Minggu (31/1/2016). Dalam pertemuan itu bendesa sebelumnya, I Wayan Suamba memberikan batas waktu hingga Minggu (20/3). Namun hingga batas yang diberikan, tidak ada itikad baik dari pihak hotel.

Menurut Sujapa, masyarakat sebetulnya masih membuka ruang komunikasi dengan pihak owner untuk mencari jalan terbaik. Sehingga apa yang menjadi keinginan warga bisa dipenuhi. Makanya setelah setelah aksi kemarin, warga akan menunggu reaksi dari pihak Hotel Canggu Intercontinental. “Kami akan melihat respons dari owner,” katanya.

Hal yang tidak jauh berbeda disampaikan Camat Kuta Utara Yuyun Hanura. “Selama ini masyarakat menginginkan ada respons dari investor. Karena respons tidak ada, jadi masyarakat melakukan ini (aksi pemblokiran jalan),” ucapnya.

Camat perempuan satu-satunya di Badung ini berharap tidak ada komunikasi yang tersumbat. Sehingga kepentingan masing-masing pihak dapat tersalurkan. “Masyarakat menginginkan ada dialog langsung dengan investor. Sehingga ada kesepakatan bersama. Itu saja harapan masyarakat,” kata Yuyun Hanura. 

Untuk diketahui, persoalan pembangunan Hotel Canggu Intercontinental sudah sejak lama bermasalah. Namun sampai sekarang tidak ada kunjung menemui titik terang. Secara garis besar, poin tuntutan masyarakat yakni investor diminta untuk menurunkan L Gater (pemecah ombak) lantaran terlalu tinggi. Investor diwajibkan merelakan tanah yang di pinggir pantai untuk jalan setapak menuju pura. Investor agar melakukan pengukuran ulang tanah supaya diketahui batas-batas kepemilikan investor. Termasuk kondisi jalan agar dikembalikan seperti semula, dimana view dapat langsung ke laut. Gorong-gorong yang menyeberang jalan diminta dibongkar.

HRD Hotel Canggu Intercontinental Abdul Fachmy selaku wakil pihak hotel juga tak banyak berkomentar. Dia hanya berjanji akan menyampaikan masalah ini kepada manajemen. “Saya orang baru di sini. Tapi nanti saya sampaikan ke pimpinan,” kata dia. 7 asa

Komentar