Pujawali, Pura Cibinong Gali Dana
Umat Hindu di Pura Raditya Dharma Cibinong, kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan moment pujawali ke 64 yang jatuh pada Sabtu (14/7) kemarin sebagai ajang penggalian dana pembangunan Pura Satya Buana, Jonggol, kabupaten Bogor
JAKARTA, NusaBali
Mereka menggelar berbagai acara agar dapat menarik donatur. Mulai dari festival tari Rejang Renteng hingga penjualan aneka kuliner khas Bali pada Minggu (15/7). Respon masyarakat setempat maupun umat Hindu dari Pura lainnya sangat antusias. Hasil keuntungan dari kegiatan tersebut mereka gunakan untuk pembangunan Pura.
"Disana sudah ada Padmasana, tinggal dilengkapi dengan pelinggih," ujar salah satu panitia, Ni Luh Puspasari kepada NusaBali, Kamis (19/7). Kuliner Bali yang dijual antara lain sate lilit, nasi lawar, tum, bakso ayam, jaje laklak, bubuh sumsum dan lain-lain.
Sementara festival tari Rejang Renteng, kata Ni Luh Puspasari, diikuti empat provinsi. Ada DKI Jakarta, Jabar, Banten dan Lampung Timur. Lampung Timur merupakan peserta terjauh. Mereka ikut berpartisipasi, karena sedang tirtayatra ke Parahyangan Agung Jagatkartta Taman Sari Gunung Salak, Bogor, Jabar.
Diluar dugaan, peserta dari Lampung Timur meraih juara favorit. "Mereka tidak mengira mendapat prestasi itu, karena tujuan datang ke Bogor untuk tirtayatra. Berhubung lokasi Cibinong ke Gunung Salak tidak jauh, mereka berpartisipasi ikut festival tari Rejang Renteng," jelas Ni Luh Puspasari.
Juara pertama diraih banjar Jakarta Selatan, juara kedua banjar Cibubur, juara ketiga banjar Bekasi, juara harapan satu banjar Bandung Timur, juara harapan dua banjar Serang dan juara harapan tiga banjar Depok.
Ketua Panitia, I Wayan Budiarta mengatakan, total ada 14 peserta dari 4 provinsi mengikuti festival tari. "Target awal diadakan acara festival tari Rejang Renteng ini untuk peserta di wilayah Jabodetabek saja, namun antusias peserta begitu tinggi. Diluar dugaan peserta dari Bandung, Banten dan Lampung juga semangat berpartisipasi," paparnya. *k22
Mereka menggelar berbagai acara agar dapat menarik donatur. Mulai dari festival tari Rejang Renteng hingga penjualan aneka kuliner khas Bali pada Minggu (15/7). Respon masyarakat setempat maupun umat Hindu dari Pura lainnya sangat antusias. Hasil keuntungan dari kegiatan tersebut mereka gunakan untuk pembangunan Pura.
"Disana sudah ada Padmasana, tinggal dilengkapi dengan pelinggih," ujar salah satu panitia, Ni Luh Puspasari kepada NusaBali, Kamis (19/7). Kuliner Bali yang dijual antara lain sate lilit, nasi lawar, tum, bakso ayam, jaje laklak, bubuh sumsum dan lain-lain.
Sementara festival tari Rejang Renteng, kata Ni Luh Puspasari, diikuti empat provinsi. Ada DKI Jakarta, Jabar, Banten dan Lampung Timur. Lampung Timur merupakan peserta terjauh. Mereka ikut berpartisipasi, karena sedang tirtayatra ke Parahyangan Agung Jagatkartta Taman Sari Gunung Salak, Bogor, Jabar.
Diluar dugaan, peserta dari Lampung Timur meraih juara favorit. "Mereka tidak mengira mendapat prestasi itu, karena tujuan datang ke Bogor untuk tirtayatra. Berhubung lokasi Cibinong ke Gunung Salak tidak jauh, mereka berpartisipasi ikut festival tari Rejang Renteng," jelas Ni Luh Puspasari.
Juara pertama diraih banjar Jakarta Selatan, juara kedua banjar Cibubur, juara ketiga banjar Bekasi, juara harapan satu banjar Bandung Timur, juara harapan dua banjar Serang dan juara harapan tiga banjar Depok.
Ketua Panitia, I Wayan Budiarta mengatakan, total ada 14 peserta dari 4 provinsi mengikuti festival tari. "Target awal diadakan acara festival tari Rejang Renteng ini untuk peserta di wilayah Jabodetabek saja, namun antusias peserta begitu tinggi. Diluar dugaan peserta dari Bandung, Banten dan Lampung juga semangat berpartisipasi," paparnya. *k22
Komentar