nusabali

Fokus Australia Setelah Bebas Visa

  • www.nusabali.com-fokus-australia-setelah-bebas-visa

Bali punya tugas besar menyiapkan destinasi agar menjadi tuan rumah yang baik. Plus tidak mengecewakan tamu yang datang dengan menyediakan apa yang disukai mereka sehingga mereka puas dan mau balik lagi.

Bali Etalase Pariwisata Indonesia

JAKARTA, NusaBali
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor  tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan telah ditandangani presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu. Di tandatanganinya Perpres tersebut membuat total ada 169 negara bebas visa kunjungan ke Indonesia. Kementerian Pariwisata (Kemenpar)  gencar melakukan promosi terkait bebas visa itu, terutama ke Australia, lantaran negeri tersebut menjadi pasar menjanjikan.

Bali pun menjadi etalase pariwisata untuk menarik kunjungan wisman ke Indonesia. “Bali tetap menjadi pintu  masuk utama para wisman. Bali menjadi etalase promosi pariwisata. Kami jual ke Australia, Bali and beyond,” ujar Deputi Menteri Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gede Pitana kepada NusaBali, Minggu (20/3).

Menurut Pitana, tak hanya ke Australia saja Bali di jual. Saat promo ke Jepang, Korea dan India, Bali tetap menjadi andalan. “Kami promo Bali plus-plus agar wisman bisa mengunjungi daerah lainnya di Indonesia,” terang Pitana. Pitana menilai, kebijakan bebas visa dapat meningkatkan kunjungan ke destinasi sebesar 5-25 persen.

“Kebijakan bebas visa memang sangat dibutuhkan guna meningkatkan kunjungan wisman. Selama ini, kita kalah saing dengan negara tetangga karena mereka telah memberlakukan terlebih dahulu. Adanya kebijakan bebas visa, saya optimis target kunjungan wisman ke tanah air sebesar 12 juta tercapai,” imbuh Pitana.

Dari sekian negara yang diberlakukan kunjungan bebas visa itu, kata Pitana, pihaknya fokus ke Australia. Bagi mereka, Australia sangat penting karena mereka adalah pasar menjanjikan. Ditambah lagi ekonomi mereka sangat bagus, walau dolar sedang naik. Kemudian lokasi mereka yang dekat dengan Indonesia membuat masyarakat Negeri Kanguru telah mengenal Indonesia secara baik, khususnya Pulau Dewata.

Bahkan ada orang Australia menjadikan Bali sebagai second home.  Sayang mereka terkendala dengan visa untuk bisa tinggal lama di Bali. Dengan diberlakukannya kunjungan bebas visa, setidaknya mereka bisa leluasa berwisata ke Bali maupun daerah lain. Apalagi jarak penerbangan dari negara tersebut hanya beberapa jam.

 “Adanya bebas visa kunjungan membuat mereka bisa liburan panjang di Bali. Terlebih penerbangan Perth ke Bali hanya memakan waktu tiga jam, lalu dari Darwin ke Bali dua jam. Dengan begitu, kebijakan bebas visa sangat bagus dan menjadi faktor penting dalam meningkatkan kunjungan wisman,” papar Pitana.

Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Bali pun, punya tugas besar. Mereka harus menyiapkan destinasi agar menjadi tuan rumah yang baik. Plus tidak mengecewakan tamu yang datang dengan menyediakan apa yang disukai mereka sehingga mereka puas dan mau balik lagi.   

Terkait demo tolak reklamasi teluk Benoa yang berlangsung di Bali, apakah menjadi sorotan dari masyarakat pariwisata dunia. Pitana menyatakan, belum ada yang menanyakan itu. Ia juga tak masalah dengan unjuk rasa tersebut. Ia mempersilakan bagi yang pro dan kontra terhadap reklamasi teluk Benoa melakukan unjuk rasa sesuai dengan undang-undang berlaku, namun jangan sampai menggangu kepentingan umum. “Jika unjuk rasa itu secara langsung merugikan Bali, perlu dipikir ulang kembali,” katanya.
Sementara aturan itu berlaku efektif tanggal 10 Maret 2016, warga Australia bisa berkunjung ke Indonesia tanpa visa.

Dengan kebijakan ini maka warga Australia dapat langsung berkunjung dan tinggal di Indonesia selama 30 hari tanpa perlu mengajukan surat permohonan visa.
Sementara bagi warga Australia yang hendak tinggal di Indonesia atau hendak melakukan kegiatan jurnalistik di Indonesia tetap diwajibkan mengajukan permohonan visa kepada perwakilan RI di Australia dan juga Sydney dengan membayar biaya yang sudah ditetapkan.

Pengumuman bebas visa ini didasarkan pada Perpres nomor 21 tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan yang diberikan kepada 169 negara termasuk Australia. Pemerintah Indonesia kembali memasukkan Australia dalam daftar negara baru penerima fasilitas bebas visa, setelah sebelumnya sempat dicoret dari daftar ini karena tidak bersedia memberlakukan asas resiprokal.

Kebijakan bebas visa ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan turis ke Indonesia  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014 lalu, jumlah turis Australia mencapai 1,13 juta orang atau sekitar 12 persen dari total turis asing yang berkunjung ke Indonesia sebesar 9,44 juta orang. 7 k22, tio

Komentar