nusabali

BBMKG Warning Gelombang Setinggi 4 Meter

  • www.nusabali.com-bbmkg-warning-gelombang-setinggi-4-meter

“Saat ini kisaran gelombangnya 1-4 meter. Kami imbau masyarakat untuk memperhatikan informasi valid dari kami”

Produksi Ikan PPI Kedonganan Turun Drastis

MANGUPURA, NusaBali
Balai Besara MeteorologI Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) mengeluarkan peringatan gelombang setinggi 4 meter dalam beberapa hari ke depan. Pihak BMKG memperingatkan kepada kapal kargo, kapal pesiar, atau nelayan untuk mewaspadainya dan mempertimbangkanya sebelum melaut.

Prakirawan BBMKG, I Wayan Wirata dikonfirmasi, Jumat (20/7) mengatakan, dari prakiraan yang dilakukan dalam waktu tiga hari ke depan tren kecepatan angin dan tinggi gelombang mengalami penurunan. “Saat ini kisaran gelombangnya 1-4 meter. Kami imbau masyarakat untuk memperhatikan informasi valid dari kami. Kami terus melakukan update setiap ada perubahan. Kecepatan angin saat ini adalah 27 knot,” ungkapnya.

Yang diwaspadai saat ini adalah perairan Selatan Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Samudra Hindia di selatan Bali, dan Selat Lombok bagian selatan. “Untuk pelayaran, sesuai dengan edaran kami pelayaran dihimbau tutup sementara hingga 21 Juli. Karena ada potensi terjadi gelombang dengan relatif tinggi. Sementara setelahnya tren gelombangnya menurun. Tentu nanti akan terus dievaluasi,” paparnya.  

Sentara prediksi tinggi gelombang tiga hari kedepan, perairan utara Bali berkisar antara 0,5 - 1,5 meter. Sementara perairan selatan Bali, Selat Bali, dan Selat Lombok berkisar antara 1 - 3,5 meter. "Waspadai potensi tinggi gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Bali, Samudra Hindia selatan Bali, dan Selat Lombok bagian selatan," ujarnya.

Sementara untuk angin secara umum di wilayah Bali didominasi oleh angin dari tenggara - selatan. Dengan kecepatan 8 - 40 km perjam. Selain itu juga ada potensi terjadi hujan di wilayah Bali timur dan tengah. “Selain karena saat ini memang musim angin timuran, gelombang tinggi ini juga dipengaruhi gelombang alun. Alun merupakan gelombang yang tak digerakkan oleh angin. Kejadian adanya alun ini adalah normal terjadi. Alun biasanya memiliki periode yang lebih pendek. Biasanya bisa mencapai seminggu,” pungkasnya.

Sementara itu, angin kencang disertai gelombang tinggi yang terjadi dalam beberapa hari belakangan membuat para nelayanan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung enggan melaut. Tak melautnya nelayan itu kini mulai dirasakan. Dimana jumlah produksi ikan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Kedonganan turun drastis.

Kepala PPI Kedonganan, Made Kena, dihubungi Jumat (20/7) kemarin mengaku penurunan produksi sangat tajam. Menurutnya ini terjadi karena sebagian besar nelayan tak melaut karena kondisi cuaca tak bersahabat. Pasokan ikan yang mendarat di PPI Kedonganan pun ikut terpengaruh.

Biasanya, setiap hari produksi ikan di PPI Kedonganan mencapai 45-50 ton ikan. Bahkan bisa mencapai 60 ton. Namun, akibat cuaca ekstrim yang terjadi belakangan jumlah ikan yang mendarat hanya mencapai 5 ton ikan. “Ada beberapa nelayan yang nekat melaut dengan taruhan nyawa. Bahkan kemarin ada yang tak bias menepi karena gelombang dan angin kencang,” tuturnya.

Meski ada imbauan resmi dari pihak berwajib untuk sementara berhenti melakukan pelayaran, Kena mengaku justru sebagian kapal pencari ikan masih di tengah laut. Kena mengatakan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini masih dalam kewajaran. Menurutnya berdasarkan pengalaman bahwa ada gelombang yang lebih besar lagi. "Nelayan sudah biasa akan kondisi ini, biasanya hari minggu kadang mengecil. Namun minggu depan naik lagi, kurang lebih biasanya berlangsung sekitar dua mingguan," bebernya. *p

Komentar