nusabali

Piala Dunia 2018 Menginspirasi Widodo

  • www.nusabali.com-piala-dunia-2018-menginspirasi-widodo

Dua kemenangan beruntun Bali United atas PSM Makassar dan Persija Jakarta tak lepas dari Piala Dunia 2018 di Rusia.

MANGUPURA, NusaBali
Pelatih kepala Widodo Cahyono Putro mengakui terinspirasi permainan tim-tim di Piala Dunia. Yakni pola skema dasar 3-5-2 yang membuat tim sangat kuat bertahan, tapi mematikan dalam serangan balik (conter attack). Sebab dalam skema 3-5-2, Widodo menurunkan delapan pemain bernaluri bertahan. Sekilas gaya permainan ala cattenaccio tim-tim Italia konservatif dan konvensional.

Usai kekalahan 0-1 dari Persebaya Surabaya, skema 3-5-2 coba diterapkan lawan PSM, lalu disempurnakan saat menghadapi Persija.   Ya, PSM maupun Persija disikat 2-0, dan tak mampu membuat gol balasan. Padahal jika disimak, kedua tim tersebut memiliki pemain-pemain yang sangat cepat dan tajam mencetak gol.

Di barisan belakang di depan kiper, Widodo memasang Ahn Byung Keong, Agus Nova, dan Ricky Fajrin sebagai tiga benteng pertahanan. Dua full back sayap Dallen Doke dan Dias Angga Putra. Llini tengah diisi tiga gelandang berkarakter bertahan, yakni Nick van der Velden, Taufiq, dan Gede Sukadana. Sedang dua pemain di depan ditempati Melvin Platje dan Ilija Spasojevic.

Sedikit kejutan dengan dicadangkannya Stefano Lilipaly. Widodo sengaja menyimpan Stafeno akan jadi incaran untuk dimatikan Persija. Namun ia disiapkan sebagai super sub. Permainan Bali United menjadi kelihatan sangat efektif saat bertahan dan hanya memanfaatkan dua penyerang,

Dengan skema 3-5-2, diharapkan barisan gelandang melapisi tiga bek di belakangnya, sekaligus menciptakan serangan balik yang mematikan. Saat menghadapi Persiha, lawan menguasai ball possession hingga 60 berbanding 40 persen. Shoot on goal pun Seradu Tridatu kalah. Namun formasi 4-4-2 dan duet striker Marko Simic dan Osas Saha, maupun Ivan Carlos terjebak di area 21 meter.

"Dengan menempatkan dua pemain di depan, kami memancing lini belakang lawan untuk maju ke depan. Karena lawan menyisakan dua bek di belakang, maka ada celah untuk mencetak gol," ujar Widodo.

Strategi ala cattenaccio Widodo didukung  penyerang baru bertipe oportunis seperti Melvin Platje. Umpan-umpan untuknya di taruh lebih ke depan, dan ‘memaksa’ Platje memenangkan berduel dengan bek lawan.

"Karakternya Melvin Platje ini kan tipikalnya hanya fokus tertuju ke gawang, kesenangan dia minta bola di depan pemain lawan, jadi dia tidak menunggu di belakang tapi di depan," ujar Widodo.

Namun Widodo menuturkan, formasinya akan berubah tiap menghadapi lawan berbeda dan pada laga selanjutnya. "Formasi terus kami ubah, bisa saja Melvin (diberi umpan) dari belakang , tergantung sulit tidaknya pertahanan lawan," ujar Widodo. *

Komentar