nusabali

Baru 17 Bulan Jadi Bupati, Kena OTT

  • www.nusabali.com-baru-17-bulan-jadi-bupati-kena-ott

Pangonal Harahap diduga terkait suap proyek pengadaan di Dinas PUPR

MEDAN, NusaBali

Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap (48) bersama ajudannya diamankan dalam operasi tangkap tangan ( OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) di Bandara Sorkarno Hatta pada Selasa (17/7) malam. Sementara tim KPK yang sudah berada di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, di waktu yang sama juga mengamankan tiga orang lain yang diduga terlibat.

"Mereka dari pihak swasta, sempat kita bawa ke Polres Labuhanbatu. Hari ini ketiganya diterbangkan ke Jakarta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Rabu (18/7). Menurut Febri, penangkapan para pelaku diduga terkait korupsi dan suap pada proyek pengadaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Labuhanbatu.

KPK menyita sejumlah barang bukti, di antaranya bukti transaksi dan penarikan uang senilai ratusan juta. "Bupati dan ajudannya sudah di KPK, statusnya masih menjalani pemeriksaan lanjutan 1x24 jam. Kami juga akan menggelar perkara sebelum menentukan status hukum kelimanya," ucapnya seperti dilansir kompas.

Rekam Jejak Pangonal Harahap Pangonal Harahap adalah bupati ke-18 Kabupaten Labuhanbatu. Pilkada serentak 2015 mendapuk dirinya dan Andi Suhaimi menjadi bupati dan wakil untuk periode 2016-202. Mereka dilantik pada 17 Februari 2016 lalu. Mereka mengalahkan empat pasangan calon bupati masing-masing HZA Dalimunte-Wira Abdi, Mahini Rizal-Waluy, Suhari-Ihsan dan Paslon Tigor-Erik.

Sejak menjabat, Pangonal-Suhaimi dinilai berhasil membangun dan memajukan Labuhanbatu, terutama di bidang pelayanan kesehatan, lingkungan, tata kota, infrastruktur dan pendidikan.

Dari sisi kekayaan, suami dari Siti Awal Siregar ini dikabarkan memiliki harta senilai Rp 5 miliar. Laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) menyebutkan, kekayaannya didominasi tanah dan bangunan.

Laporan terakhirnya pada 7 Oktober 2016 menyatakan dirinya memiliki 41 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Labuhanbatu, Kabupaten Deliserdang sampai Kota Medan. Lain lagi harta kendaraan dan perhiasan. Kekayaan senilai Rp 5 miliar lebih itu, diraih Pangonal dalam satu tahun saja. Pasalnya, LHKPN pada 24 Juni 2015 menyatakan hartanya bernilai total Rp 2 miliar lebih. Artinya, harta bertambah lebih dari 100 persen dalam setahun.

Pasca OTT, Rumah dinas Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap disegel KPK. Selain menyegel, KPK memeriksa isi rumah. Pantauan detik, di rumah dinas Bupati Labuhanbatu, penyidik KPK masuk ke halaman rumah, Rabu (18/7), sekitar pukul 08.30 WIB. Penyidik KPK datang dengan mengendarai dua mobil berwarna hitam.

Salah seorang penyidik KPK yang turun dari salah satu mobil langsung menuju rumah dengan membawa amplop besar berwarna putih bertulisan 'KPK'. Sempat terjadi pembicaraan antara penjaga rumah dinas dan penyidik KPK yang ada di teras rumah.

Setelah 30 menit memeriksa isi rumah, petugas memasang KPK-line di depan pintu. Setelah menyegel, penyidik KPK keluar dari rumah dinas itu.  Pangonal diduga menerima suap berkaitan dengan proyek di dinas PUPR wilayahnya.

"Kami duga uang tersebut terkait dengan proyek dinas PUPR setempat," ujar Febri Diansyah. Pangonal ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta bersama ajudannya. Selain itu, ada tiga orang lain yang disebut sebagai pihak swasta yang ditangkap di Labuhanbatu. *

Komentar