nusabali

Dishub Usulkan Tambah Trayek Damri

  • www.nusabali.com-dishub-usulkan-tambah-trayek-damri

Dinas Perhubungan (Dishub) Bangli berencana mengusulkan trayek baru Damri yakni Bangli-Kintamani-Catur.

BANGLI, NusaBali
Sebab antusias masyarakat Bangli memanfaatkan layanan Damri cukup tinggi.  Kepala Dishub Bangli, Gede Artha, mengatakan rencana penambahan trayek baru Damri disulkan ke Balai Lalu Lintas Angkutan Jalan Sungai Danau dan Penyebrangan (LLAJSDP) Denpasar. Layanan Damri di Bangli sudah berlangsung selama hampir setahun. Semakin lama animo masyarakat memanfaatkan layanan Damri semakin meningkat. Sementara PT Damri baru melayani trayek Bangli-Kintamani-Songan dan Bangli-Kintamani-Tejakula (Buleleng).

Dishub akan mengusulkan penambahan trayek Bangli-Kintamani-Catur. Sebab wilayah Desa Catur sudah masuk perbatasan Bangli-Badung. “Usulan penambahan trayek Bangli-Kintamani-Catur tidak lain untuk memperluas cakupan wilayah yang terlayani Damri, selain memang trayek tersebut minim terlayani oleh angkutan umum,” ungkapnya. Wilayah Susut dan Tembuku masih akan dilakukan evaluasi karena angkutan umum lainnya cukup banyak. “Tidak menutup kemungkinan layanan dibuka di wilayah Susut dan Tembuku, namun perlu dilakukan kajian lebih lanjut,” imbuhnya.

Terpisah, pengawas Damri di Bangli, Yokki Sugriwa, mengatakan untuk penambahan trayek bisa saja dilakukan, sejauh memang layanan Damri dibutuhkan. “Sebelumbuka trayek baru perlu lakukan survei, jangan sampai trayek sudah dibuka, justru tidak ada penumpang,” pintanya. Sementara untuk penambahan trayek baru harus ada usulan dari kepala desa yang pada intinya memohon agar desanya terlayani Damri. “Semacam usulan dari kepala desa, kalau tidak ada usulan dianggap desa tidak membutuhkan layanan Damri,” jelasnya.

Sementara itu, ada empat unit kendaraan melayani trayek dan 1 unit kendaraan sebagai cadangan. Trayek baru terlayani yakni Bangli-Desa Songan Kintamani, dan Bangli- Kintamani –Tejakula (Buleleng). Tarif yang dikenakan relatif murah untuk  Bangli sampai Penelokan tarifnya Rp 3.000. Bangli-Kintamani hanya Rp 4.000, Bangli–Desa Lateng Rp 6000, Bangli–Madenan (Singaraja) Rp 7.000, Bangli-Tejakula (Singaraja) Rp 10.000, Bangli-Desa Kedisan Rp 4.000 dan Bangli-Desa Songan Rp 5000. “Kalau dihitung-hitung tarifnya sangat murah, bayangkan saja dari Bangli sampai Desa Songan Kintamani hanya Rp 5000. Kalau naik sepeda motor bisa menghabiskan lebih,” bebernya.

Siswa tidak dipatok tarif. Tujuannya menggaet para siswa agar mau memanfaatkan angkutan umum. “Seperti promosi, kalau banyak siswa yang memanfaatkan Damri, kemungkinan nanti bisa diajukan untuk angkutan sekolah,” sebutnya. Terkait jumlah penumpang, Yokki Sugriwa menyampaikan untuk trayek Bangli-Songan rata-rata 20 penumpang per unit. “Kalau Bangli-Tejakula lebih ramai dibandingkan dari Tejakula-Bangli. Secara umum ada peningkatan jumlah penumpang yang memanfaatkan layanan Damri,” imbuhnya. *e

Komentar