nusabali

Puntung Rokok Hanguskan Kafe Oto 8

  • www.nusabali.com-puntung-rokok-hanguskan-kafe-oto-8

Sebuah kafe bar dan karaoke di wilayah Banjar Dinas Babakan, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Jumat (13/7) hangus terbakar.

SINGARAJA, NusaBali
Api didapati sudah membesar di dalam kafe dan menembus atap berbahan seng, saat kafe sudah tutup pada pukul 03.00 Wita.  Meski bangunannya dari luar nampak baik-baik saja, namun seluruh isi dalam kafe, seperti karpet, meja, sofa, sound system, televisi, AC, kipas angin, komputer, laptop, kulkas, habis dimakan api. Diduga penyebab kebakaran itu karena puntung rokok yang dibuang sembarangan dan melalap seisi kafe.

Kejadian itu diketahui pertamakali oleh saksi Made Toya, 56, warga Banjar Dinas Babakan Panji, Kecamatan Sukasada, yang tidak lain adalah kakak korban, Nyoman Mardika, 45. Saat itu Toya hendak memeriksa aliran air di sawah yang berlokasi di dekat bangunan kafe.

Namun saat tiba di lokasi, Toya malah melihat asap di atap bangunan 6x8 meter itu. Ia pun lari ke rumah korban yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian dan memberitahukan apa yang dilihatnya. Korban dibantu dengan warga setempat pun berupaya memadamkan api, sembari menunggu petugas pemadam kebakaran. Api baru dapat dipadamkan pada pukul 03.30 Wita dengan dua mobil pemadam kebakaran.

Kapolsek Sukasada, Kompol I Gede Juli dikonfirmasi terpisah Jumat kemarin membenarkan kejadian itu. Pihaknya pun mengaku masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran yang menghanguskan seluruh barang di dalam kafe. “Menurut keterangan korban saat kejadian kafenya sudah ditutup jam dua dini hari, dan korban tahu dari kakaknya. Dugaan sementara karena asap rokok,” kata dia.  Dari keterangan korban mengaku tidak ada mencurigai siapapun atas kejadian tersebut.

Sementara itu Kabid Penanggulangan Kebakaran dan Investigasi, Putu Pasek Sujendra, ditemui terpisah mengatakan api baru dapat dipadamkan setelah Dinas Pemadam Kebakaran menerjunkan dua armada dan 17 orang petugas. Api dapat dijinakkan setelah penanganan satu jam. “Pukul empat kurang 10 menit api sudah dapat dikuasai sehingga tidak merembet ke bangunan atau tempat lainnya, sementara tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil yang ditaksir Rp 150 juta,” ungkapnya.

Dari kasus kebakaran yang sering terjadi di Buleleng, Sujendra pun mengatakan banyak disebabkan oleh korssleting listrik. Sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan bijak mengganti kabel dan saluran listriknya jika memang sudah waktunya. Selain itu pihaknya juga mencermati penanganan kebakaran di musim kemarau yang beberapa waktu lalu terjadi di lahan kosong, hutan hingga hotel. Pihaknya pun berharap masyarakat lebih waspada dalam menyulut api, terutama saat membakar sampah, saat musim kemarau dan cuaca angin kencang. *k23

Komentar