Ditemukan Dua Kasus Rabies di Badung
Program vaksinasi terhadap hewan penular rabies (HPR) yang digalakkan Pemkab Badung selama ini membuahkan hasil positif.
Program Vaksinasi Ditarget Tuntas Agustus 2018
MANGUPURA, NusaBali
Dari catatan Dinas Pertanian dan Pangan Badung, kasus rabies berangsur-angsur turun. Jika pada 2015 ditemukan 15 kasus rabies, kemudian pada 2016 tercatat ada 14 kasus. Dan pada tahun 2017 kasus menurun kembali menjadi sembilan kasus. Hingga Juli 2018, tercatat hanya ada dua kasus. Dua kasus ditemukan di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, dan di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
“Iya, kami temukan dua kasus rabies. Dari hasil uji laboratorium dua anjing yang kami temukan positif rabies,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Asrama, Kamis (12/7).
Kasus rabies ini, menurut Asrama, ditemukan saat pihaknya menggalakkan vaksinasi massal sejak Juni 2018. “Anjing positif rabies itu adalah anjing liar. Tapi sudah diatensi oleh tim, sehingga saat penyisiran tidak kami temukan lagi,” tuturnya. Menurutnya, pihaknya telah menyelesaikan program vaksinasi di tiga kecamatan yakni Kecamatan Abiansemal, Petang, dan Kuta Selatan.
“Sekarang bersama 20 tim kami sebar di dua kecamatan yakni di Kuta dan Kuta Utara. Target kami di Kuta dan Kuta Utara pada 18 Juli 2018 sudah selesai,” kata Asrama. Sementara itu untuk di Kecamatan Mengwi, pihaknya menargetkan akan menuntaskannya paling lambat awal Agustus 2018. “Yang pasti setelah di Kuta dan Kuta Utara selesai kami lanjutkan, terakhir di Kecamatan Mengwi. Mudah-mudahan akhir Juli atau awal Agustus 2018 sudah selesai semua di enam kecamatan,” tandasnya.
Pada bagian lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Putu Oka Swadiana menyatakan dalam program vaksinasi, ditarget sebanyak 92 ribu HPR dapat tervaksin se-Kabupaten Badung. “Tidak semuanya hewan anjing, melainkan ada juga kucing maupun kera,” ungkapnya. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Dari catatan Dinas Pertanian dan Pangan Badung, kasus rabies berangsur-angsur turun. Jika pada 2015 ditemukan 15 kasus rabies, kemudian pada 2016 tercatat ada 14 kasus. Dan pada tahun 2017 kasus menurun kembali menjadi sembilan kasus. Hingga Juli 2018, tercatat hanya ada dua kasus. Dua kasus ditemukan di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, dan di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
“Iya, kami temukan dua kasus rabies. Dari hasil uji laboratorium dua anjing yang kami temukan positif rabies,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Asrama, Kamis (12/7).
Kasus rabies ini, menurut Asrama, ditemukan saat pihaknya menggalakkan vaksinasi massal sejak Juni 2018. “Anjing positif rabies itu adalah anjing liar. Tapi sudah diatensi oleh tim, sehingga saat penyisiran tidak kami temukan lagi,” tuturnya. Menurutnya, pihaknya telah menyelesaikan program vaksinasi di tiga kecamatan yakni Kecamatan Abiansemal, Petang, dan Kuta Selatan.
“Sekarang bersama 20 tim kami sebar di dua kecamatan yakni di Kuta dan Kuta Utara. Target kami di Kuta dan Kuta Utara pada 18 Juli 2018 sudah selesai,” kata Asrama. Sementara itu untuk di Kecamatan Mengwi, pihaknya menargetkan akan menuntaskannya paling lambat awal Agustus 2018. “Yang pasti setelah di Kuta dan Kuta Utara selesai kami lanjutkan, terakhir di Kecamatan Mengwi. Mudah-mudahan akhir Juli atau awal Agustus 2018 sudah selesai semua di enam kecamatan,” tandasnya.
Pada bagian lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Putu Oka Swadiana menyatakan dalam program vaksinasi, ditarget sebanyak 92 ribu HPR dapat tervaksin se-Kabupaten Badung. “Tidak semuanya hewan anjing, melainkan ada juga kucing maupun kera,” ungkapnya. *asa
1
Komentar