nusabali

Densus 88 Ciduk Satu Keluarga di Sleman

  • www.nusabali.com-densus-88-ciduk-satu-keluarga-di-sleman

Sangkur dan Busur  Ikut Diamankan

SLEMAN, NusaBali
Satu keluarga di RT05/RW 35 Dusun Bedingin Wetan, Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Sleman, diciduk Densus 88 kemarin (11/7). Densus juga menggeledah rumah kontrakan yang dihuni warga bernama Saefulloh beserta istri dan anaknya itu.

"Saya diajak jadi saksi penggeledahan di rumah Pak Saefulloh, ada barang-barang yang dibawa polisi. Dus isi buku dan kertas, laptop, pedang, pisau sangkur, busur dan anak panah, mobil Kijang, dan motor Vario," kata Ketua RT setempat, Sumarjono ditemui di rumahnya, Rabu (11/7) seperti dilansir detik. Sumarjono mengaku proses penggeledahan berjalan hampir sejam. Puluhan polisi bersebo dan bersenjata melakukan penjagaan ketat. Warga dilarang mendekat sekitar rumah Saefulloh selain ketua RT.

"Awalnya jam 09.00 ada orang mengaku polisi datang ke rumah, mengajak saya jadi saksi penggeledahan. Saya tanya tidak mengaku polisi dari mana, tapi ada yang memberitahu saya itu dari Densus," jelasnya. Ketika tiba di rumah Saefulloh, Sumarjono mengaku sudah tidak melihat keberadaan Saefulloh dan keluarganya.

"Tapi setelah itu saya dapat informasi, Pak Saefulloh, istri dan anak-anak dibawa polisi. Mereka ditangkap terpisah, ada yang di rumahnya, ada yang di jalan," imbuhnya. Tetangga terdekat Saefulloh, Ridwan Dwi Utomo (22) mengaku rumah yang didatangi polisi itu dihuni Saefulloh, istri dan tiga orang anak, satu masih berusia TK dan dua balita. Namun dia tidak tahu berapa orang yang dibawa polisi dari rumah itu waktu penangkapan kemarin.

"Pas saya keluar rumah, hanya lihat istri Pak Saefulloh dan tiga anaknya dibawa polisi, juga bawa barang-barang dari dalam rumah, mobil dan motor milik Pak Saefulloh. Saya malah ditanyai polisi, 'ada keperluan apa, kalau tidak ada keperluan, masuk ke rumah atau jangan mendekat'," jelasn Ridwan.

Ridwan tinggal persis di barat rumah yang dihuni keluarga Saefulloh. Antara rumah Ridwan dan Saefulloh menjadi satu bangunan. "Ini saya ngontrak yang di sisi barat, tengah milik yang punya rumah, Pak Saefulloh ngontrak di sisi timur," imbuh mahasiswa asal Jambi itu.

Pemilik rumah kontrakan, Imah (40) mengaku Saefulloh mengontrak sebagian rumahnya sekitar 5 bulan lalu. "Keseharian saya kurang komunikasi, karena saya kalau pagi siang jualan di pasar, jarang bertemu," ujarnya.

Dia pun tidak mengetahui Saefulloh dibawa polisi terkait kasus apa. Dia hanya tahu ada polisi datang dan rumah yang dikontrak Saefulloh itu."Ya cuma polisi datang tadi," imbuhnya. Pantauan detik, saat ini rumah kontrakan Saefulloh telah dipasangi garis polisi. *

Komentar