nusabali

Sampah di TPS Liar Belum Diuruk

  • www.nusabali.com-sampah-di-tps-liar-belum-diuruk

Tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang berada di Jalan Pura Pengulapan, Banjar Angas Sari, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, yang ditutup permanen oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung, Minggu (15/4), hingga saat ini belum diuruk.

MANGUPURA, NusaBali
Padahal saat penutupan TPS liar itu pada pertengahan April lalu, Kadis LHK Badung I Putu Eka Merthawan meminta kepada pemilik lahan, I Wayan Nukartha untuk menutup gundukan sampah yang berada pada lahan seluas 3 hektare.

Permintaan pengurukan oleh Dinas LHK adalah untuk menghindari bau busuk pada sekitar kawasan tersebut. Apalagi pada Oktober mendatang di Bali akan digelar pertemuan IMF – World Bank yang dihadiri oleh 15.000 delegasi dari seratusan negara. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berada tak jauh dari lokasi TPS liar ini. Namun hingga menjelang pergelaran pertemuan akbar itu, gundukan sampah ini belum juga diuruk ataupun ditutup.

Saat TPS tak berizin itu ditutup permanen oleh Dinas LHK, Merthawan sempat berjanji untuk menutup kawasan yang dipenuhi sampah itu dengan tanah hasil galian underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta. Namun hingga saat ini solusi itu tak bisa dilakukan karena tak ada kesepakan dengan pihak proyek.

Merthawan mengatakan pihaknya tak bisa menutup sampah itu dengan tanah seperti yang dijanjikan sebelumnya. Namun menurutnya pemilik lahan harus menutup sampah itu dengan cara apapun. “Rencana awal adalah pakai tanah pembuangan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai. Namanya kita minta tolong sama orang tak bisa dipaksa untuk harus dipenuhi. Mungkin karena faktor jauh makanya tanah itu tak jadi dibuang ke sana (Ungasan),” ungkap Merthawan ketika dikonfirmasi, Senin (9/7).

Dia mengatakan pihaknya akan menerjunkan dua unit loader untuk menguruk sampah dengan tanah. “Kami siapkan dua unit loader. Silakan pemilik lahan mencari tanah di sekitar lokasi untuk digali guna menutup sampah yang ada. Untung saja pada saat event nanti hembusan angin dari timur. Selain itu belum musim hujan sehingga sampah belum membusuk. Namun apapun itu pemilik lahan harus bertanggunjawab,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah Perbekel Ungasan Made Kari mangatakan saat ini kondisi sampah pada lahan itu masih seperti semula. Namun saat ini pemilik lahan tak lagi membuang residu sampah di sana. Menurutnya, pemilik lahan masih tetap melakukan usaha mengumpulkan sampah namun residunya sudah langsung dibuang ke TPA Suwung, Denpasar Selatan.

“Saat ini sudah tak ada lagi pembuangan residu di sana. Pemilik lahan masih melakukan aktivitas mengumpul rongsokan dari pelanggannya, namun residu yang tak terpakai langsung dibuang ke TPA Suwung. Di sana semua barang rongsokan dirapikan di dalam gudang yang telah disediakan pemiliknya,” ungkap Made Kari. *p

Komentar