nusabali

Inflasi Juni Buleleng 0,38 Persen

  • www.nusabali.com-inflasi-juni-buleleng-038-persen

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Buleleng segera melakukan evaluasi terkait perkembangan perekonomian di Buleleng, Terlebih di akhir triwulan kedua bulan Juni, banyak hari raya besar keagamaan.

Dikeroyok Hari Raya


SINGARAJA, NusaBali
Meski hasil pengukuran menunjukkan angka inflasi 0,38 persen, namun dinilai tidak terlalu tinggi. Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng, Desak Putu Rupadi belum lama ini menyampaikan inlasi yang terjadi di bulan Juni lalu dikarenakan banyaknya hari raya, dari Idul Fitri, Galungan dan Kuningan hingga Waisak. Inflasi pun disebut dipengaruhi dari sektor makanan, pakaian. “Memang inflasi tetapi tidak terlalu tinggi, jika dibandingkan dengan tahun lalu jauh lebih rendah,” kata dia.

Bahkan menurut Rupadi jika dikalkulasikan dengan laporan triwulan kedua, perkembangan perekonomian menunjukkan angka deflasi 0,60 persen. Inflasi di bulan Juni ditutup oleh deflasi di bulan April 0,27 persen dan bulan Mei deflasi 0,33 persen. Capaian angka deflasi dua bulan berturut-turut itu disumbangkan oleh sektor perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.

Inflasi jauh lebih tinggi malah terjadi di triwulan pertama, dan tertinggi pada bulan Januari sebesra 0,86 persen. Hal tersebut dikatakan Rupadi, banyak dipengaruhi oleh bencana erupsi Gunung Agung di akhir tahun 2017. Sehingga membawa dampak hingga awal tahun 2018, terutama dari sektor bahan bangunan. Selain juga ada pengaruh sandang dan pangan akibat pergantian dan perayan tahun baru.

Dair gambaran tersebut, pihaknya pun mengaku sejauh ini tim TIPD Buleleng sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menstabilkan harga sejumlah bahan pokok. Pihaknya pun mengklaim telah melaksanakan operasi pasar rutin setiap bulannya. Intensitasnya pun ditingkatkan ketika datang hari raya besar keagamana dan event-event yang dapat mempengaruhi harga bahan pokok di pasaran.

“Kemarin kami tidak hanya menyasar pusat pasar tradisional seperti Pasar Anyar dan Banyuasri, tetapi juga pasar penyangga hinga ke desa-desa. Kami bangkitkan pasar desa dan antusiasme masyarakat sangat tinggi,” kata dia.*k23

Komentar