nusabali

Bantuan Pangan Non Tunai Akan Lewat BUMDes

  • www.nusabali.com-bantuan-pangan-non-tunai-akan-lewat-bumdes

Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ke masyarakat kurang mampu dianggap lebih efektif melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

GIANYAR,  NusaBali

Terlebih lagi, jika jaringan internet di suatu wilayah masih belum optimal. Kepala Dinas Sosial Gianyar Made Watha, Jumat (6/7), mengungkapkan pihaknya memiliki rencana menyalurkan BPNT melalui BUMDes. Selain lebih efektif di daerah dengan jaringan internet lemah, upaya ini juga bisa mendorong produktivitas BUMDes. Dengan semakin berkembangnya BUMDes, otomatis terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. ''Kami tentunya juga ingin ada pemanfaatan potensi lokal,'' katanya.

BPNT adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui akun elektronik. Sistem ini digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong. Tujuannya, mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu.

Di Gianyar saat ini terdata 17.346 KPM. ''Tahun-tahun sebelumnya KPM sebanyak 21.000 kemudian turun jadi 19.000 dan sekarang 17 ribuan,'' ujarnya.

Menurut Watha, saat ini, e-Warong di Kabupaten Gianyar sudah berjalan. Ada 10 unit e-Warong berlokasi di Desa Sukawati, Desa Kemenuh, Desa Bedulu, Desa Keramas, Desa Mas, Kelurahan Gianyar, Desa Bakbakan, Desa Siyut, Desa Puhu, dan Desa Tegallalang. Di tempat-tempat tersebut, KPM bisa membeli antara lain, beras dan telur. Namun transaksi tidak boleh dilakukan secara tunai melainkan menggunakan kartu khusus. Di setiap e-Warong telah disiapkan sarana seperti software maupun alat gesek kartu.

Sebelum BPNT diterapkan, bantuan sosial berupa pangan sebelum bulan tersebut akan direalisasikan dalam bentuk beras atau diistilahkan beras sejahtera (rastra). Setiap KPM akan menerima 10 kg beras per bulan. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang setiap KPM menebus beras dengan harga Rp 1.600 per kg, mulai tahun ini tidak ada biaya tebus.

Namun diakui Watha, sistem di e-Warong sejauh ini masih manual. Sistem non tunai belum bisa dijalankan sepenuhnya dan ditargetkan Oktober mendatang sistem tersebut telah beroperasi maksimal. Dengan sistem non tunai, diharapkan penyaluran bantuan ke masyarakat kurang mampu akan lebih transparan dan tepat sasaran. Masyarakat juga akan lebih mudah menyesuaikan penggunaan bantuan dengan kebutuhannya. *nvi

Komentar