nusabali

Tim Verifikasi Calon Penerima Widya Kusuma

  • www.nusabali.com-tim-verifikasi-calon-penerima-widya-kusuma

Tim Penilai Widya Kusuma Provinsi Bali dipimpin Dewi Handayani melakukan visitasi (kunjungan) sekaligus memverifikasi dua guru calon peraih Trofi Widya Kusuma 2018.

AMLAPURA, NusaBali
Dua guru calon penerima Trofi Widya Kusuma 2018 dari Karangasem yakni I Wayan Artana (Kasek SMKN Amlapura) dan I Dewa Gede Adnyana (pengawas SMP Disdikpora Karangasem). Verifikasi terbagi lima bagian berlangsung di aula SMKN Amlapura, Lingkungan Padangkerta Kelod, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kamis (5/7).

Tim menggali informasi mencocokkan yang tertuang di portofolio dengan fisik aslinya. Visitasi juga bertujuan menelusuri kredibilitas, pengabdian social, dan kiprah dua guru tersebut dari pihak perwakilan Disdikpora, perbekel, lurah, prajuru adat, dan tokoh masyarakat. Dewi Handayani mengatakan, sesuai amanat UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, proses pembelajaran merupakan keseluruhan sistem yang berkelanjutan. Di mana tenaga pendidik mesti profesional, mampu merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai pembelajaran, melakukan bimbingan dan penelitian, serta menyempatkan diri melakukan pengabdian masyarakat.

Atas pengabdian bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat itulah, Provinsi Bali menyediakan penghargaan Trofi Widya Kusuma kepada yang dinilai sebagai tokoh pendidikan Bali. Terutama kepada pendidik yang berprestasi akademis, non akademis, dengan melampirkan bukti fisik. “Nanti penghargaan diberikan kepada 10 pendidik yang memenuhi kualifikasi,” ungkap Dewi Handayanai. Disebutkan, dua tahapan telah dilaksanakan yakni seleksi administrasi pada 12 April 2018, tes wawancara 3 Mei, dan terakhir visitasi.

Tim penilai yakni Prof Dr I Nyoman Sirtha SH MS, Prof Dr I Ketut Rai Setiabudi, Prof Dr I Wayan Maba, Prof dr I Ketut Suda, Prof Dr I Nengah Duija, Dr AA Gede Alit Geria, Dr Ni Putu Suwardani, Ir I Wayan Muliawan, Drs I Made Legawa, dan Dra Ni Made Suarningsih. Visitasi kemarin lebih banyak mengecek pengabdian sosial kedua guru tersebut. Misalnya untuk I Wayan Artana yang dari Banjar Bugbug Keleran, Desa Bugbug menghadirkan Perbekel Bugbug I Gede Suteja, Lurah Padangkerta Ni Kadek Dwi Kartini, Ketua Komite SMKN Amlapura I Nengah Latra Santosa, dan lainnya.

Sedangkan I Dewa Gede Adnyana menghadirkan Kasek SMPN 5 Amlapura Ni Nengah Santika Dewi, Ketua Komite SMPN 5 Amlapura I Nyoman Pasek dan yang terkait lainnya. Artana mengatakan, selain jadi Kasek SMKN Amlapura, pengabdian sosialnya jadi balian, anggota Badan Pengembang Pariwisata Desa Bugbug, panitia aci di Desa Bugbug, penasehat Banjar Baruna, prajuru desa pakraman, dan sebagainya. “Bukan bermaksud menonjolkan diri, selain tugas kami sebagai pendidik di sekolah, juga membantu masyarakat yang membutuhkan pengobatan tradisional,” jelas Wayan Artana. *k16

Komentar