nusabali

Pengungsi Terima Bantuan Dinsos

  • www.nusabali.com-pengungsi-terima-bantuan-dinsos

Tunjukkan kepedulian pasca erupsi Gunung Agung, Senin (2/7), Dinas Sosial (Dinsos) Gianyar bersama PDAM Gianyar menyerahkan bantuan kepada lima  kepala keluarga pengungsi di Balai Payadnyan Basangambu, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Rabu (4/7).

GIANYAR, NusaBali
Bantuan berupa alat-alat dapur dan sembako diserahkan oleh Kepala Dinsos Gianyar I Made Watha. Made Watha menyatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab Gianyar kepada para pengungsi. Dia mengimbau kepada tokoh masyarakat Basangambu agar menerima dengan baik kedatangan para pengungsi. Karena menerima dan berbagi bersama pengungsi merupakan wujud dari beryadnya. Watha juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa demi keselamatan  bersama dan Gunung Agung menurunkan efektivitasnya.

“Mari kita bersama-sama memohon agar diberikan keselamatan, dan semoga Gunung Agung menurunkan aktivitasnya. Kalaupun Gunung Agung nantinya erupsi kembali, semoga tidak ada korban jiwa” ujar Made Watha.

Salah satu pengungsi Kadek Sutini  mengatakan, dia dan keluarganya telah mengungsi sejak delapan bulan lalu. Dia enggan pulang lantaran tidak ada pekerjaan di kampung halamannya. “Suami saya buruh bangunan, jika saya pulang ke Karangasem, disana tidak ada pekerjaan. Karena tidak ada yang berani mendirikan bangunan” jelas Sutini.

Sutini mengaku selama tinggal di Balai Peyadnyaan Basangambu semua warga bersikap ramah padanya. Bahkan pihak pengurus desa memberikan suaminya pekerjaan. Pengungsi di tempat ini 18 orang dengan 5 KK. Mereka dari Banjar Lusuh Kangin, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem. Kemungkinan nanti akan kedatangan lagi pihak keluarga pengungsi ini lagi delapan orang. Sutini juga mengucapkan terimakasih kepada warga Basangambu yang telah menerima dan membantunya selama delapan bulan terakhir.  

Sementara itu, eks Posko Lapangan Sutasoma Sukawati, Gianyar, mulai dibersihkan, Rabu (4/7) pagi. Pembersihan dilakukan sekitar 15 personel BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Rumput-rumput liar setinggi lutut orang dewasa langsung dipangkas dengan mesin pemotong rumput.

Kepala BPBD Gianyar AA Gde Oka Digjaya memantau langsung proses pembersihan kemarin. Mengenai kedatangan pengungsi ke Gianyar, Digjaya mengaku belum ada penambahan dari yang terdata di wilayah Kecamatan Tampaksiring. "Kalau toh terjadi kedaruratan pengungsi, kami sudah siap lebih awal,. Tentu kami akan lapor pimpinan dan koordinasi dengan OPD terkait" jelasnya.

Diakui, penanganan pengungsi perlu dilakukan oleh pelbagai sektor, antara lain Dinas Kesehatan, dan lainnya. "Jika terjadi kedaruratan,  minimal tempat mengungsi sudah siap," jelasnya.

Kata dia, daya dukung lain yakni air dan listrik tetap tersedia. Air di posko ini sudah dicabat, namun sambungan pipanya masih ada. Begitu pula listrik,  tinggal disambung. ‘’Termasuk saluran limbah masih bisa dipakai," jelasnya. Kata Digjaya, 18 pengungsi di Desa Pejeng Kaja,  Kecamatan Tampaksiring, sudah diatensi. Tidak saja menyediakan tempat tidur dan selimut, BPBD juga telah berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat agar mengecek kesehatan pengungsi. Sebelumnya diberitakan, 18 pengungsi tersebut masih berlindung di Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. *nvi

Komentar