nusabali

Hindari Pemindahan Utilitas agar Tak Ganggu Layanan

  • www.nusabali.com-hindari-pemindahan-utilitas-agar-tak-ganggu-layanan

Proyek Bendungan Estuari Dam

MANGUPURA, NusaBali
Pengerjaan proyek bendungan estuari dam oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-BP) terus dikebut. Proyek ini dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan volume air baku. Namun dalam upaya penataan ini terdapat sejumlah kendala yang dihadapi. Di antaranya masalah utilitas PDAM, PLN, dan pembebasan lahan taman hutan raya (Tahura).

Kasatker Pembangunan Bendungan BWS Bali Penida Ir I Putu Sudana Sp mengatakan meski menghadapi beberapa kendala, progres pengerjaan proyek berjalan sesuai target. Segala hambatan yang akan mengganggu jalanya proyek saat ini tengah dicarikan solusi. Tujuannya agar tak terjadi gangguan layanan kepada masyarakat. Proyek yang dikerjakan multi years yang ditargetkan selesai Desember 2019 ini diharapkan mampu meningkatkan suplai air baku PDAM yang akan dialirkan ke Kecamatan Kuta Selatan.

“Status saat ini untuk progress fisik masih sesuai rencana. Walaupun ada beberapa kendala seperti bagian kawasan tahura untuk saluran pengarah perlu diskusi lebih intens, masalah utilitas PDAM, maupun PLN yang memerlukan penyesuaian posisinya. Untuk lahan tahura pada sisi barat sudah tuntas,” ungkap Sudana, Rabu (4/7).

Untuk lahan tahura sebenarnya sudah ada perjanjian kerja sama. Hanya negosiasi untuk menghindari terjadinya pemotongan kayu pada hutan bakau yang didiskusikan. Setelah melewati proses diskusi sekarang sudah sepakat dan izinnya sudah dikeluarkan.

“Untuk utilitas PDAM dan PLN kami hindari terjadinya pemindahan supaya tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.

Penataan ini meliputi pengerukan sedimen, perbaikan tanggul, dan pembangunan jaring sampah. Pengerukan sedimen dilakukan agar fungsi waduk kembali normal. Pada hilir bendungan nanti daya tampungnya sekitar 800.000 meter kubik. Itu nanti untuk memasok ketersediaan air baku PDAM. “Penataan ini akan meningkatkan pasokan air baku yang sebelumnya hanya mencapai 300 liter per detik, akan bisa bertambah menjadi 500 liter per detik. Kalau tidak dikeruk, tampungan airnya akibat sedimentasi jadi berkurang,” ucap Sudana. *p

Komentar