nusabali

Sopirnya Ternyata Wanita Gangguan Jiwa

  • www.nusabali.com-sopirnya-ternyata-wanita-gangguan-jiwa

Honda Jazz Ditembaki Polisi

SEMARANG, NusaBali
Petugas Kepolisian menghentikan paksa sebuah mobil yang dianggap mencurigakan. Mobil merek Honda Jazz itu dihentikan paksa, dengan cara menembakinya secara beruntun. Kejadian penghentian paksa mobil Honda Jazz itu terjadi di di jalan Kebon Agung depan SMP Negeri 1 Seyegan, Margoagung, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar pukul 13.30 WIB.

Alif Nurahman salah satu saksi mengatakan, mendengar letusan senjata api sekitar enam kali. Mobil Jazz dengan pelek tanpa ban terus melaju dari arah timur. Namun, polisi dengan sepeda motor menabrak mobil yang melaju, sehingga mobil berhenti. "Petugas menggedor pintu mobil dan memukul kaca mobil bagian depan. agar pengemudi turun dari mobil," ujarnya, Selasa (3/7) seperti dilansir vivanews.

Pengemudi keluar dari mobil dan tampak seorang wanita berjilbab dan langsung diamankan ke mobil patroli. "Sempat mengira kecelakaan, tetapi tidak tahu apa sebenarnya (yang terjadi). Polisinya banyak ada 10 orangnya, tetapi suara tembakan enam kali, dor dor dor gitu," ujarnya.

Menurut Kapolres Sleman,AKBP Muhammad Firman Lukmanul Hakim, pengemudi mobil dikejar sejak dari Polda DIY. Pengemudi mobil dijelaskannya, saat itu hendak masuk Polda DIY. Namun, tidak mau membuka kaca mobil di pos pengamanan.

"Saya belum tahu (alasan pengemudi enggan diperiksa). Dari depan Polda dikejar. Jadi, mencurigakan adalah pada saat dia masuk ke dalam Polda diperiksa enggak mau. Dibuka kaca tidak mau," kata Firman. Firman menuturkan, anggota di Polda sudah melakukan prosedur yang benar. Dengan cara pemeriksaan yang baik dan benar, serta humanis.

Ternyata, wanita berjilbab pengemudi Honda Jazz yang ditembaki polisi di Sleman, Yogyakarta, mengalami gangguan jiwa. "Pengemudi seorang perempuan, inisial AS. Dan, informasi yang kami terima yang bersangkutan dalam kondisi perawatan, karena gangguan jiwa," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY, Ajun Komisaris Besar Polisi Yuliyanto, Selasa (3/7).

Yuliyanto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan pihak keluarga dan tempatnya bekerja, pengemudi itu belakangan ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Grashia Pakem, Sleman. "Yang bersangkutan pasien RS Grhasia Pakem, keluarga dan kantornya sudah memberi keterangan dalam kondisi perawatan karena gangguan jiwa," katanya.

Terkait rentetan tembakan yang dilepaskan polisi saat pengejaran, Yuliyanto menyebutkan anggota di lapangan awalnya memberi tembakan peringatan terlebih dahulu ke arah atas. "Sudah sesuai prosedur, tujuannya agar berhenti, tapi tak mau berhenti, tetap dikejar dan ditembak bannya agar dia berhenti," sebutnya. *

Komentar