nusabali

Jumlah Golput Masih Tinggi di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan

  • www.nusabali.com-jumlah-golput-masih-tinggi-di-kecamatan-kuta-dan-kuta-selatan

Partisipasi masyarakat dalam Pilgub Bali 2018 dinilai masih kurang di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan.

MANGUPURA, NusaBali

Hal ini terlihat dari banyaknya wajib pilih yang tak memberikan hak suaranya dalam penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu. Untuk di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan tercatat 110.574 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hasinya dalam Pilgub yang digelar 27 Juni 2018 ini sebanyak 82.142 suara yang sah, sedangkan 28.432 diperkirakan golput belum termasuk suara yang tidak sah, A5 dan DPTB (yang mencoblos menggunakan KTP).

Rincianya DPT di Kecamatan Kuta sebanyak 34.245 pemilih, suara sah 20.602, sedangkan 13.643 diperkirakan golput. Jumlah itu di luar suara tidak sah dan yang menggunakan A5 dan KTP. Sementara di Kecamatan Kuta Selatan jumlah DPT sebanyak 76.297 pemilih. Jumlah suara sah 47.865 suara dan golput 28.432. Jumlah ini di luar suara tak sah dan yang menggunakan A5 dan KTP.

Terkait tingginya angka golput di Kuta, Ketua PAC PDIP Kecamatan Kuta, I Nyoman Graha Wicaksana, Kamis (28/6) kemarin, menduga suara tersebut adalah warga pendatang. Selain itu, banyak juga pemilih yang bekerja di hotel yang mungkin tidak dapat libur saat memilih. Meski ada yang golput, namun, kata dia, jumlahnya masih kecil dibandingkan dengan pemilihan sebelumnya.  

Sebelumnya komisioner KPU Badung, Wayan Artana Dana mengaku sulit menyebarkan surat C6 pada dua kecamatan ini. Dia juga menduga kesulitan itu terjadi karena banyaknya penduduk pendatang. Sementara untuk warga lokal dari pengalaman yang terjadi sebelumnya kata dia partisipasinya sangat tinggi. “Kecamatan Kuta dan Kutsel memang tergolong rawan pemilihnya tidak didatang ke TPS. Hal ini karena hampir banyak penduduk di dua kecamatan ini merupakan penduduk pendatang. Khususnya bagi penduduk yang muslim. Mungkin saat ini mereka belum balik dari kampung halaman seusai merayakan Lebaran. Sementara untuk masyarakat lokal 99 persen pasti nyoblos. Kecuali kalau yang sakit berat atau lansia yang sudah tak dapat berjalan,” tuturnya. *p

Komentar