nusabali

Pesilat Bali Raih Hasil Bagus di Vietnam

  • www.nusabali.com-pesilat-bali-raih-hasil-bagus-di-vietnam

Try Out Dilanjutkan ke Thailand

BANGKOK, NusaBali
Pesilat pelatnas Komang Harik Adi Putra, Ni Made Dwi Yanti dan Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari menuai hasil bagus ketika latih tanding di Vietnam pada 20-25 Juni lalu. Hasil tersebut membuat pesilat Bali tersebut semakin termotivasi mempersembahkan hasil terbaik bila kelak membela Indonesia di kancah Asian Games  2018.

Di Vietnam pesilat Indonesia tampil di semua nomor baik kelas laga dan seni TGR (tunggal, ganda, regu). "Kami berlatih bersama dan uji tanding dengan pesilat Vietnam. Uji tanding seperti bertanding, tetapi tidak resmi," ujar Dwi kepada NusaBali, Selasa (26/6).

Di kelas laga E Komang Harik Adi Putra mengalahkan pesilat tuan rumah. Begitupula dengan Dwi/Ayu di nomor seni ganda putri. Dwi/Ayu tampil all out, meski itu hanya sekadar uji coba. "Di TGR, Vietnam menurunkan atlet pada kelas seni tunggal putra dan ganda putri. Sementara Indonesia memainkan semua pesilat di nomor TGR. Saat berhadapan dengan pesilat Vietnam, saya dan Ayu tampil maksimal," imbuh peraih emas ganda putri PON 2016 di Jawa Barat ini.

Uji tanding dengan pesilat Vietnam, lanjut Dwi, guna mengetahui sebatas mana kondisi fisik para pesilat. Selain itu menjadi penilaian bagi pesilat untuk masuk tim inti Asian Games. Oleh karenanya, mereka menggunakan kesempatan tersebut sebaik mungkin.

Kini para pesilat pelatnas sudah berada di Thailand. Berdasarkan rencana, agenda mereka tidak jauh berbeda dengan di Vietnam. "Dari Vietnam, kami ke Thailand.  Di sini juga bakal latihan selama lima hari," papar pesilat juara dunia ganda putri tahun 2010 dan 2012 ini.

Pelatih kepala Pelatnas PB IPSI Rony Saifullah mengaku Vietnam dan Thailand menjadi pesaing utama tim tuan rumah Indonesia selain tim Malaysia dalam pertandingan pencak silat Asian Games. "Kami melakukan uji coba di negara-negara kuat pada cabang pencak silat. Uji coba itu sekaligus mengukur kondisi tim kami dan calon-calon lawan saat ini," kata Rony.

PB IPSI memberangkatkan 22 atlet dalam uji coba di Vietnam dan Thailand yang terdiri dari 12 atlet putra dan 10 atlet putri. "Kami ada di Vietnam pada 20-25 Juni dan akan langsung bergeser ke Thailand hingga 30 Juni sebelum kembali ke Jakarta. Kami tidak lagi menjalani pelatnas di Solo, tapi di Jakarta," ujar Rony.

Tim pencak silat Indonesia tidak mengikuti kejuaraan lain internasional setelah mengikuti Turnamen Pencak Silat Belgia Terbuka 2018 pada 5-6 Mei. Di Belgia, tim Merah-Putih menyabet enam medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu. Tim Indonesia mengungguli tim Singapura yang menyabet empat medali emas. "Setelah menggelar tes fisik di Solo, kami merasa fisik para atlet masih kurang, terutama kecepatan dan kekuatan. Kami akan meningkatkan kecepatan dan kekuatan menjadi 100 persen dari kondisi sebelumnya 80 persen," ujarnya.

Rony mengaku akan fokus menjaga kondisi atlet-atletnya selain beradaptasi dengan lokasi pertandingan Asian Games di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dibanding harus mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional. *k22,ant

Komentar