nusabali

Pengobatan Tradisional untuk Dispepsia (3)

  • www.nusabali.com-pengobatan-tradisional-untuk-dispepsia-3

Menurut pandangan Ilmu Kedokteran Timur, dispepsia disebabkan oleh kebiasaan seperti pola hidup yang tidak sehat pada individu dengan kondisi tubuh lemah. 

Dispepsia Menurut Ilmu Kedokteran Timur
Definisi Dispepsia

Gangguan emosional berperan penting karena tekanan emosi yang berlebih dapat menyebabkan stagnasi Qi-Hati dan Panas Hati, sehingga mengganggu keseimbangan Yin-Yang tubuh dan sistem saraf yang menimbulkan stagnasi Qi-Lambung dan menimbulkan nyeri pada ulu hati.

Penggolongan Dispepsia

1. Pathogen Dingin Menyerang Lambung
Gejala dan tanda: nyeri mendadak dan nyeri tertusuk pada ulu hati, nyeri suka dihangati, tidak berkeringat, adanya rasa senang hangat benci dingin, muntahkan busa putih, senang minum hangat tetapi mulut tidak haus, selaput lidah berwarna putih, nadi tegang, dan senar.

Prinsip dan cara terapi: buang dingin hentikan nyeri.

2. Makanan Terhambat di Lambung
Gejala dan tanda: perut terasa bengkak penuh, tidak senang ditekan, mual muntah, benci bau-bau makanan, keluar cairan asin atau asam dari mulut seperti air liur, BAB tidak lega, setelah muntah nyeri perut berkurang, selaput lidah tebal berminyak, nadi licin.
Prinsip dan cara terapi: kuatkan limpa, hilangkan hambatan atau bendungan makanan di lambung, mendorong makanan yang terhambat dan membuat menjadi lancar.

3. Qi Hati Mengganggu Lambung
Gejala dan tanda: gangguan emosional yang terlalu lama atau tidak terselesaikan, perut terasa bengkak penuh, nyeri tembus sampai ke hipokondrium, dada terasa penuh, sering tarik nafas panjang, makan sedikit, anoreksia, sendawa, muntah mengeluarkan rasa asam, BAB tidak lancar, selaput lidah tipis berwarna putih kuning, nadi senar.

Prinsip dan cara terapi: longgarkan hati, mengatur menekan yang tembus, menekan yang berbalik ke atas.

4. Panas Tertimbun di Hati Lambung
Gejala dan tanda: ulu hati nyeri panas menyengat seperti api, kondisi penyakit yang akut, nyeri tidak suka ditekan, senang dingin benci panas, muntah dengan rasa asam, mulut kering pahit sampai memuntahkan cairan pahit, perasaan tidak tenang resah, mudah marah, konstipasi, urine kuning merah, lidah merah, selaput lidah berwarna kuning, nadi cepat.

Prinsip dan cara terapi: bersihkan dan bocorkan panas lambung, longgarkan atur jaras Qi.

5. Stasis Darah Berhenti dan Menghambat
Gejala dan tanda: nyeri seperti tertusuk jarum, lokasi nyeri menetap serta tidak mau ditekan, lidah berwarna ungu kegelapan, terdapat bercakan ungu, nadi seret lembut.
Prinsip dan cara terapi: hidupkan darah, hilangkan stasis darah menjadi lancar. 7

Komentar