nusabali

Mengamati Persebaran Burung Migran di Pulau Serangan

  • www.nusabali.com-mengamati-persebaran-burung-migran-di-pulau-serangan

Try Out Divisi Konservasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta Pelatihan Tingkat Lanjut (PTL) Divisi Konservasi Mapala “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana. Tim Divisi Konservasi memilih Birdwatching di Pulau Serangan sebagai kegiatan Try Out Divisi Spesialisasi Konservasi.

Burung Lokal :


Nama Burung : Madu Sriganti 
Nama Inggris : Olive-Backed Sunbirds
Nama Latin : Nectarinia jugularis
Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua. Cina, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Filipina, Australia.
Habibat : Pekarangan, semak pantai, hutan mangrove.
Status Konservasi : Risiko Rendah
Ciri – ciri : Tubuh berukuran kecil (10 cm), mempunyai paruh lancip dan panjang, berdarah panas, dan membiak dengan cara bertelur.
Jantan: Tubuh bagian bawah kuning terang. Dagu dan dada hitam-ungu metalik. 
Betina: Tubuh bagian bawah kuning. Tanpa warna hitam pada dagu dan dada. 


Nama Burung : Kuntul Kecil
Nama Inggris : Little Egret
Nama Latin : Egretta garzetta
Penyebaran : Afrika, Eropa, Asia, Australasia
Habibat : Pucuk-pucuk pohon; biasanya pohon yang tanahnya tergenang air
Status Konservasi : Risiko Rendah
Ciri – ciri : Burung kuntul yang agak besar dan ramping, berukuran lebih besar daripada ‎kuntul kerbau dan lebih kecil dari kuntul perak, yaitu antara 55-65 cm dan memiliki panjang bentangan sayap 88–106 cm. Pada musim kawin, burung ini mempunyai dua bulu hias putih yang tipis memanjang pada tengkuknya dan lebih banyak bulu pada dada dan punggungnya yang menjuntai melebihi ekor.


Nama Burung : Pecuk Padi Belang
Nama Inggris : Phalacrocorax melanoleucos
Nama Latin : Australasia.
Penyebaran : Perairan Tawar.
Habibat : Risiko rendah.
Status Konservasi : Burung pecuk berukuran sedang, dari paruh ke ekor sekitar 60 sentimeter (23,6 in), dengan bulu-bulu berwarna hitam dan putih. Namun ciri utamanya adalah paruh dan kulit wajahnya yang berwarna kuning; karena ada juga individu yang tanpa atau hanya sedikit warna putih. Burung remaja memiliki garis mata, mahkota, dan bercak sisi lambung berwarna hitam. Iris mata hijau biru, dan kaki hitam. 
Ciri – ciri : Tubuh berukuran kecil (10 cm), mempunyai paruh lancip dan panjang, berdarah panas, dan membiak dengan cara bertelur.
Jantan: Tubuh bagian bawah kuning terang. Dagu dan dada hitam-ungu metalik. 
Betina: Tubuh bagian bawah kuning. Tanpa warna hitam pada dagu dan dada. 


Nama Burung : Pecuk Padi Hitam
Nama Inggris : Phalacrocorax sulcirostris
Nama Latin : Australia, Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Bali dan Jawa
Penyebaran : Di dekat air, di badan-badan air di pedalaman dan sesekali di dekat pantai. 
Habibat : Risiko Rendah
Status Konservasi : Burung pecuk berukuran sedang, dari paruh ke ekor sekitar 61 sentimetres (24,0 in). Bulu-bulu berwarna hitam dengan kilau hijau atau ungu. Pada musim berbiak, terdapat bercak putih pada sisi kepala dan di belakang mata. Bulu penutup sayap berwarna abu-abu, sisi sayap hitam dan tampak seperti bersisik. Kulit muka dan kantung paruh abu-abu biru. Iris hijau, paruh keabu-abuan, dan kaki hitam.
Ciri – ciri : Burung kuntul yang agak besar dan ramping, berukuran lebih besar daripada ‎kuntul kerbau dan lebih kecil dari kuntul perak, yaitu antara 55-65 cm dan memiliki panjang bentangan sayap 88–106 cm. Pada musim kawin, burung ini mempunyai dua bulu hias putih yang tipis memanjang pada tengkuknya dan lebih banyak bulu pada dada dan punggungnya yang menjuntai melebihi ekor.

SELANJUTNYA...

Komentar