nusabali

253 Mahasiswa IHDN Denpasar Ikuti KKN di Jembrana

  • www.nusabali.com-253-mahasiswa-ihdn-denpasar-ikuti-kkn-di-jembrana

Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XV dan KKN Revolusi Mental tahun 2018 di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Jumat (22/6) siang.

NEGARA, NusaBali
KKN dengan mengangkat tema ‘Penanaman Nilai Integritas melalui Gerakan Indonesia Melayani’ itu, akan digelar selama  8 minggu, mulai 25 Juni hingga 24 Agustus 2018. Kegiatan ini melibatkan 253 mahasiswa yang tersebar di 18 Desa Pakraman di Kabupaten Jembrana.

Acara pembukaan KKN ini ditandai dengan penyerahan simbolis mahasiswa KKN di Jembrana melalui Rektor IHDN Denpasar, Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana MSi kepada Bupati Jembrana, I Putu Artha diwakili Asisten I Pemerintahan Setda Jembrana, I Made Wisarjita. Hadir pula sejumlah jajaran Kepala OPD Pemkab Jembrana, Camat, para Perbekel/Lurah, Bendesa dari 18 wilayah Desa Pakraman yang akan menjadi tempat mahasiswa KKN.

Ketua Panitia KKN IHDN Denpasar angkatan XV tahun 2018, Dr Dra Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani MPd, mengatakan selain KKN Reguler, mulai tahun 2017 IHDN juga melaksanakan KKN Revolusi Mental yang merupakan program dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. Ada beberapa harapan dalam program KKN IHDN Denpasar yang dipusatkan di Jembrana ini.

Pertama, menumbuhkan paham tentang nilai-nilai agama Hindu dan peningkatan kualitas mental masyarakat, dalam menjaga keutuhan NKRI sebagai harga mati dan Pancasila sebagai dasar Negara. Kedua, tumbuhnya kesadaran masyarakat desa akan potensi desanya. Dan terakhir, menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup religius, melayani, bersih, tertib, mandiri dan bersatu.  

Sementara Rektor IHDN Denpasar, Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana MSi, mengatakan dalam program KKN, intinya mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pembangunan masyarakat. Dalam KKN ini, tidak berbentuk fisik. Tetapi lebih kepada pengabdian secara fungsional. “Ya kami harapkan, masyarakat paling tidak mendapat tambahan pengetahuan terkait pendidikan agama, lontar dharma gota, tatwa agama, kaitan tata cara melestarikan lontar, benda cagar budaya. Bagaimana membawa manfaat bagi masyarakat,” ujar Sudiana, yang juga Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali ini.

Selama mengikuti KKN nanti, Prof Sudiana menginginkan para mahasiswa menjaga nama baik almamater, dan harus memiliki sifat ramah, santun, rendah hati. Ia pun mengharapkan sinergi para jajaran Perbekel/Lurah serta Bendesa untuk menuntun para mahasiswa KKN, yang juga bertujuan menimba ilmu di lapangan. “Kami minta peserta nanti tetap koordinasi dengan prajuru, apakah kegiatan bermanfaat atau tidak. Jangan sampai salah langkah. Kami harap dalam KKN ini, mahasiswa kami diterima dan dikenang masyarakat,” harapnya. *ode

Komentar