nusabali

Hilang Sehari Semalam, Ditemukan Tewas di Selokan

  • www.nusabali.com-hilang-sehari-semalam-ditemukan-tewas-di-selokan

Korban Nengah Kerti diduga jatuh ke selokan hingga tewas, karena penyakit epilepsi yang dideritanya kumat saat aktivitas mencari rongsokan

Kematian Tragis I Nengah Kerti, Penderita Epilepsi Asal Desa Sidemen

AMLAPURA, NusaBali
Sempat dilaporkan hilang selama sehari semalam, penderita epilepsi asal Banjar  Sidhakarya, Desa/Kecamatan Sidemen, Karangasem, I Nengah Kerti, 42, ditemukan  tewas tenggelam, Rabu (13/6) pagi pukul 07.00 Wita. Penderita epilepsi yang masih membujang hingga usia 42 tahun ini ditemukan sudah jadi mayat di selokan belakang Pura Hyang Taluh, Desa Sidemen.

Korban Nengah Kerti sebelumnya menghilang saat mencari rongsokan di sekitar Banjar Tabola dan Banjar Hyang Taluh, Desa Sidemen, Selasa (12/6) pagi. Khawatir terjadi sesuatu, pihak keluarga kemudian melaporkan hilangnya korban ke Polsek Sidemen, siang itu pukul 14.00 Wita.

Menurut ayah korban, I Nyoman Sudarma, 60, anaknya yang menderita penyakit epilepsi ini kesehariannya memang biasa mencari rongsokan tidak jauh dari rumahnya. Korban Nengah Kerti biasanya berangkat pagi dan sudah pulang ke rumah siang pukul 12.00 Wita, untuk makan siang. Habis makan siang, korban biasanya kembali ke luar rumah untuk melanjutkan cari rongsokan berupa botol plastik, kaleng, dan kardus.

Namun, siang itu korban Nengah Kerti belum kunjung pulang hingga pukul 13.00 Wita. Pihak keluarga pun curiga terjadi suatu, mengingat sepanjang jalur yang dilintasi korban banyak selokan, selain ada sungai dengan aliran air deras. Masalahnya, penderita epilepsi rentan dengan air. “Kami khawatir penyakitnya kumat di suatu tempat, tanpa ada yang mengetahuinya, ungkap Nyoman Sudarma kepada NusaBali di rumah duka, Banjar Sidhakarya, Desa Sidemen, Rabu kemarin.

Karena itu, kasus menghilangnya penderita epilepsi ini kemudian dilaporkan ke Polsek Sidemen, Selasa siang pukul 14.00 Wita. Pencarian pun dilakukan beramai-ramai, dibantu krama Banjar Sidhakarya. Upaya pencarian korban dikoordinasikan langsung Kelian Dinas Banjar Sidhakarya I Wayan Sukada dan Kelian Adat Banjar Sidhakarya, I Nengah Matra. Pencarian juga dibantu jajaran Polsek Sidemen. Namun, upaya pencarian yang dilakukan hingga Selasa sore tidak membuahkan hasil.

Korban Nengah Kerti akhirnya ditemukan sudah tak pernyawa di selokan belakang Pura Hyang Taluh, Desa Sidemen, Rabu pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Adalah Kelian Dinas Banjar Sidhakarya, I Wayan Sukada, yang pertama kali menemukan keberadaan korban di selokan tersebut.

Pagi itu, Wayan Sukada kebetulan melintas di lokasi dan melihat korban dalam posisi terendam di selokan belakang Pura Hyang Taluh. Begitu mengenali ciri-ciri mayat yang terendam di selokan tersebut, Wayan Sukada langsung menghubungi keluarga korban.

Tak lama berselang, keluarga korban bersama sejumlah kerabat dan tetanggnya datang ke lokasi TKP. Mereka kemudian mengevakuasi jasad korban ke umah duka. Hingga kemarin sore, jenazah penderita epilepsi ini masih disemayamkan di rumah duka.

Menurut sang ayah, Nyoman Sudarma, sejauh ini belum ditentukan kapan jenazah anaknya akan dikuburkan. “Kami masih rembuk dengan keluarga mengenai dewasa ayu (hari baik) penguburan jenazah,” jelas Sudarma.

Sementara itu, Polsek Abang, Karangasem juga mendapat laporan soal gadis hilang. Korbannya adalah Ni Nengah Ariniasih, 18, gadis remaja asa Banjar Babakan, Desa Culik, Kecamatan Abang yang dilaporkan menhilang sejak 6 bulan lalu, tepatnya saat hari Raya Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu, 11 November 2017 lalu.

Kapolsek Abang, AKP I Nyoman Wiranata, menyatakan hilangnya korban Nengah Arningsih baru dilaporkan keluarganya, Selasa, 12 Juni 2018. Terungkap, korban Nengah Arningsih merupakan anak yatim, karena ayahnya telah lama meninggal. Selama ini, Arningsih tinggal bersama ibunya, Luh Rasmin.

Berdasarkan laporan ke polisi, korban Arningsih awalnya pamitan pergi dari rumah pas saat Hari Raya Kuningan, 6 bulan lalu. Saat pamitan, gadis berusia 18 tahun ini mengaku hendak pergi bekerja ke Denpasar. Korban saat itu dijemput seorang lelaki. "Ternyata, korban tak pernah pulang, tanpa kabar. Ini sudah berlangsung selama 6 bulan. Makanya, pihak keluarga melaporkan hilangnya korban ke Polsek Abang," jelas AKP Wiranata, Rabu kemarin. *k16

Komentar