nusabali

Semeton Astrea Bali Berbagi dengan Anak Yatim Piatu

  • www.nusabali.com-semeton-astrea-bali-berbagi-dengan-anak-yatim-piatu

Suasana ceria tergambar saat acara buka bersama di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Jalan Gunung Seraya I Nomor 25, Denpasar, pada Selasa (12/6).

DENPASAR, NusaBali
Sore itu, komunitas yang tergabung dalam ‘Semeton Astrea Bali’ mengunjungi panti asuhan tersebut dan berbagi dengan anak yatim piatu. Sekitar 25 orang anak dikumpulkan saat buka puasa bersama kemarin. Suasananya begitu hangat. Tidak ada sekat agama, yang terjadi saat itu adalah toleransi yang begitu tinggi. Meski anggota Semeton Astrea Bali sebagian besar beragama Hindu, namun perbedaan tersebut tidak menjadi halangan untuk berbagi rejeki.

“Masih dalam suasana hari raya, setelah kita merayakan Galungan dan Kuningan, hari ini (kemarin, red) kami berbagi dengan saudara Muslim yang berbuka puasa. Kami tidak ingin ada kesan ada perbedaan agama. Sebab, anggota Semeton Astrea Bali juga ada yang Muslim,” ujar Koordinator Acara Bukber dari Semeton Astrea Bali, I Ketut Suartana alias Ketut Nges.

Menurut Suartana, prinsip komunitas Semeton Astrea Bali adalah melakukan hal kecil tetapi nyata, dibandingkan bermimpi besar namun tidak pernah terealisasi. Ide untuk melakukan buka bersama tercetus dari semua anggota. Ini adalah kegiatan buka puasa pertama kali. Sebelumnya, Semeton Astrea Bali beberapa kali melakukan bakti sosial, termasuk ke pengungsi erupsi Gunung Agung beberapa bulan lalu.

“Kami bersyukur bisa berbagi kepada sesama, walau kecil tapi nyata. Semoga bisa bermaanfaat bagi yang membutuhkan. Dengan modal keiklasan dan ketulusan, kami masih diberikan kesempatan untuk selalu bisa berbagi,” ungkap pria asal Banjar Kawan, Desa Bakas, Banjarangkan, Klungkung itu.

Semeton Astrea Bali baru saja berusia satu tahun. Awalnya hanya beranggotakan lima orang. Namun seiring mereka berbagi infomasi di media sosial,  banyak yang tertarik bergabung, hingga tercetuslah nama Semeton Astrea Bali. Hingga kini, tercatat sebanyak 113 anggota dari hampir seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Anggota yang tergabung adalah yang memiliki motor Astrea jenis Prima, Star, Grand dan Impressa yang berkisar tahun 1987-2001. Motto mereka adalah 'Menolak Punah'.

"Menolak punah, kami tidak mau motor tua menjadi ‘tua’ dan akhirnya punah. Sehingga kami berkewajiban merawat yang tua itu menjadi lebih eksis. Motor Astrea meski sudah tua, namun kualitasnya masih bagus, dan irit pula," katanya.

Sementara pengurus Panti Asuhan Tunas Bangsa Denpasar, Wahib Ifroni menilai, toleransi yang tinggi ditunjukkan oleh Semeton Astrea Bali. Meski berbeda agama, namun rasa berbagi rezeki sangat tinggi. Wahib Ifroni mengapresiasi hal ini. Menurutnya, dalam agama Islam, berbagi merupakan perbuatan mulia. Kebahagiaan dan rezekinya dikembalikan oleh Allah berlipat-lipat. *ind

Komentar